Mahasiswa Demo Tutup PT SMGP, Dan Minta Tante Atika Turun

 



 

Mahasiswa Demo Tutup PT SMGP, Dan Minta Tante Atika Turun

Kamis, 24 Maret 2022

Puluhan Mahasiswa melakukan aksi demo di depan Kantor Bupati Madina. (foto : Syawal)


Metro7news.com, Madina - Puluhan Maha Siswa yang tergabung dalam Aliansi Maha Siswa Bersatu Madina (AMBM), datangi Kantor Bupati Mandailing Natal (Madina), di Komplek Perkantoran Paya Loting Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, melakukan orasi mendesak penutupan PT Sorik Marapi Geothermal Power (PT SMGP), Kamis (24/03/2022) sore.


Tuntutan untuk menutup PT SMGP ini berpunca dari kejadian dugaan paparan Gas H2S pasca Well test  pada sumur AAE-05, yang terjadi di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi  yang menyebabkan keracunan dan sebanyak 58 orang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan.


Dalam aksi yang hampir ricuh ini AMBM menyampaikan tuntutan terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten, dan DPRD  Manida, untuk  segera membekukan PT SMGP karena telah banyak menelan Korban jiwa. 


Mereka Juga meminta Bupati Madina bertanggung jawab kepada masyarakat atas kejadian dengan memberikan penjelasan  atas ketidak adaanya kredibilitas Ketua Team Investigasi untuk melakukan pemantauan terkait kebocoran Gas dikarenakan sama sekali dinilai tidak mempunyai kapasitas dalam mengawas.


Pada orasinya, Ahmad Hidaya selaku Kordinator aksi damai AMBM ini juga mengungkapkan rasa kecewa terhadap Wakil Bupati Madina karena diduga bermain mata dengan PT SMGP. Sehingga para pendemo sempat menyuarakan agar "Turunkan Tante Atika" karena dinilai telah mengkhianati masyarakat Kabupaten Madina.


Masih dalam orasinya, Ahmad Hidayat mengungkapkan pada saat mencalon dahulu Tante Atika pernah berjanji harga kopi Rp 400.000/Kg namun nyatanya sekarang harga kopi sangat mempeihatinkan, itu salah satu yang melukai hati masyarakat.


Terkait PT SMGP, Mahasiswa yang tergabung dalam AMBM menduga ada "main mata" dengan Pemerintah Kabupaten Madina.


Usai menyampaikan orasinya, AMBM ditemui Sekertaris Daerah Kabupaten Madina, Gozali Pulungan dan menyampaikan kepada Mahasiswa yang datang bahwa Bupati H.M Jafar Sukhairi Nasution dan Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution sedang melaksanakan Perjalanan Dinas Luar Kota. Sehingga sebagai perwakilan dia akan menyampaikan tuntutan AMBM kepada Bupati dan Wakil Bupati.


Tidak terima penjelasan Sekda Kabupaten Madina, Gozali Pulungan, koordinator aksi AMBM, Ahmad Hidayat mengatakan, bahwa mereka sempat melihat Wakil Bupati sedang makan siang bersama Ajudannya, dan menyebutkan bahwa Wakil Bupati Madina, Atika kembali melukai hati para Mahasiswa yang datang.


Dan teriakan "Turunkan Tante Atika" menyemangati Mahasiswa sehingga hampir terjadi kericuhan akibat saling dorong antara Mahasiswa dengan Petugas Pengamanan dari Satpol PP dan Polres Madina.


(Syawal)