Ustadz Luqman Ba'abduh Isi Tabligh Akbar Radikalisme & Bahayanya Terhadap Negara


 

Ustadz Luqman Ba'abduh Isi Tabligh Akbar Radikalisme & Bahayanya Terhadap Negara

Minggu, 13 November 2022

 

Wakapolres Tanjung Balai, Kompol H.Jumanto, SH.MH saat memberi sambutan dalam acara Tabligh Akbar. (foto : Dst7)

Metro7news.com | Tanjung Balai - Isu radikalisme merupakan sebuah ancaman bagi bangsa yang wajib mendapat perhatian secara serius oleh seluruh elemen bangsa. Dalam rangka menjauhkan ummat dari berbagai paham radikal.


Pondok Pesantren(Ponpes), Ihya' As-Sunnah Tanjung Balai menggelar Tabligh Akbar dengan Tema Radikalisme dan Bahayanya Terhadap Ummat dan Bangsa.


Tabligh akbar yang dilaksanakan, Minggu (13/11/22) sekitar pukul 10.00 WIB, di Masjid Taqwa Muhammadiyah Kota Tanjung Balai tersebut diisi oleh Al Ustadz Luqman Ba'abduh Hafidzahullah yang juga merupakan pengasuh Ponpes Minhajjul Atsar Jember Jawa Timur.


Wakapolres Tanjung Balai, Kompol H.Jumanto, SH.MH yang turut menghadiri acara tersebut, dalam sambutannya mengatakan, bahwa isu radikalisme merupakan sebuah ancaman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.


Namun ketika ummat islam benar-benar berpedoman kepada Al Quran dan Sunnah, maka pemahaman radikalisme dapat ditangkal dengan sendirinya. 


"Saya yakin, jika ummat islam didalam kehidupannya senantiasa berpegang pada Al Quran dan Sunnah, maka ketertiban akan tercipta dengan sendirinya ditengah kehidupan bermasyarakat. Untuk itu, marilah kita kembali kepada tuntunan dalam islam, yakni Al Quran dan Sunnah," jelas Kompol Jumanto. 


Sementara, Al Ustadz Luqman Ba'abduh Hafidzullah dalam ceramahnya mengatakan, dewasa ini ada banyak pemahaman yang salah yang sengaja dikembangkan oleh ekstrimis yang berpegang dengan hegemoni Barat dan Timur yang tak ingin melihat bangsa ini maju dan berkembang. 


Hal tersebut dipicu oleh silaunya mata asing melihat segala keistimewaan pada negeri ini. 


Hegemoni Barat juga tak pernah ingin melepas secara sukarela kemerdekaan bangsa ini, sehingga dengan segala macam cara, mereka akan terus merongrong kemerdekaan kita. 


Dengan cara mengadu domba, memecah belah dan menanamkan pemahaman yang salah terhadap agama.


Ummat islam mesti benar-benar belajar dan menuntut ilmu agama yang benar yang juga merupakan tuntutan dalam kehidupan, agar pemahaman-pemahaman yang salah dapat kita tangkal dari diri dan keluarga kita.


Kemudian, dalam menangani kaum radikal, mesti ada formula yang benar, agar tidak mengundang murka Allah.


Al Ustadz Luqman Ba'abduh Hafidzahullah lebih jauh mengatakan, radikalisme jangan dilawan dengan liberalisme atau liberalisasi agar akar permasalahan radikalisme ini tak semakin berkembang.


Media sosial belakangan ini juga sangat mempengaruhi masuknya pemahaman yang salah tanpa batasan. Sehingga kita semua diwajibkan untuk berhati-hati dalam menyikapi seluruh kandungan media sosial. 


"Islam mengajarkan kelembutan, tidak ekstrim, bahkan sekalipun telah didzolimi. Demikian lah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam kehidupannya, yang pernah didatangi oleh jahudi dengan mengucapkan salam yang buruk, dan dijawab buruk oleh Aisyah Radiyallahu Anhu, namun Rasulullah menegur saydina Aisyah untuk tetap santun," ucap Al Ustadz Luqman. 


Dengan digelarnya Tabligh Akbar ini dengan tema Radikalisme dan Bahayanya Terhadap Ummat dan Negara, jamaah Masjid Taqwa Muhammadiyah dan seluruh masyarakat Kota Tanjung Balai berharap isu radikalisme dapat ditangkal dan tak pernah berkembang di Kota Kerang dan sekitarnya.


(Dst7)