 |
| Muhammad Nuh Nasution SH, Direktur Eksekutif YEBG, Jum'at (02/12/22). (foto : syawal |
Metro7news.com | Madina - Direktur Eksekutif Yayasan Ekosistem Batang Gadis (YEBG), Muhammad Nuh Nasution, SH menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Utara, Irjen Pol. Panca Putra Simanjuntak atas kepeduliannya terhadap pemberantasan Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) di kawasan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal.
Nuh yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (02/12/22) menyampaikan, tindakan yang dilakukan tim Ditkrimsus Polda Sumut memberikan sedikit harapan bagi masyarakat di kawasan Daerah Aliran Sungai Batang Natal.
Hal ini karena, masyarakat di kawasan DAS Sungai Batang Natal sudah gerah dan tak tahu harus berkeluh kesah kepada siapa dengan kondisi air sungai.
"Kepada Kapolda Sumut dan tim Ditkrimsus Polda Sumut saya ucapkan terimakasih. Tindakan penegakan hukum bagi para penambang ilegal ini sangat perlu. Masyarakat di kawasan DAS sudah banyak mengeluh atas kotornya air sungai. Mereka bingung harus mengadu kepada siapa lagi," ucap Nuh.
Nuh juga menyampaikan, bahwa dengan adanya penegakan dari tim Ditkrimsus Polda Sumut ini setidaknya akan memberikan efek jera bagi para penambang ilegal lainnya.
Karena itu, Nuh pun berharap tim Aparat Penegak Hukum (APH) baik di Polda Sumut maupun di Polres Madina bisa selalu memantau ada tidaknya perkembangan penambang ilegal di kawasan DAS.
Apalagi menurut Nuh, dengan adanya Tim Pemulihan Lingkungan yang dibentuk oleh Bupati Madina, HM Ja'far Sukhairi Nasution, maka proses pemantauan dan sosialisasi terhadap dampak kerusakan lingkungan karena tambang ilegal akan semakin baik.
Dia juga menilai dengan adanya komitmen Kapolda Sumut ini juga harus diikuti dengan Komitmen dari Pangdam I/Bukit Barisan demi masyarakat di kawasan DAS Batang Natal.
"Saya berharap Bapak Pangdam I/BB terus menjaga komitmennya melindungi masyarakat dan mendukung komitmen dari Bapak Kapolda Sumut. Sinergi antara Kapolda dan Pangdam dalam memberantas penambangan ilegal ini yang selalu kami tunggu sebagai masyarakat bawah," tegasnya.
(Syawal)
