Arogan, Sri Kumala Usir Warga Saat Reses di Sei Jawi Jawi

 



 

Arogan, Sri Kumala Usir Warga Saat Reses di Sei Jawi Jawi

Jumat, 16 Juni 2023

Sri Kumala saat menghardik dan menginterogasi seorang warga yang menyampaikan aspirasi dan pendapat kepadanya di saat reses.

Metro7news.com | Asahan - Anggota Fraksi Gerindra DPRD Sumut asal dapil Sumut V, Sri Kumala, SE, MM melaksanakan reses ke III Tahun Sidang IV, Tahun 2022-2023 yang digelar di Lapangan Volley Dusun IV Desa Sei Jawi Jawi, Kecamatan Sei Kepayang Barat, Kabupaten Asahan, Jum'at (16/06/23).


Amatan wartawan di lapangan, Sri Kumala beserta rombongan tiba di lokasi acara sekira pukul 10.00 WIB. Acara pun dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan, doa bersama dan dilanjutkan dengan sambutan Kepala Desa Sei Jawi Jawi, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan reses oleh Sri Kumala, SE, MM.


KS (kiri) Mahasiswa Darul Ulum yang akhirnya dicecar berbagai pertanyaan dan ancaman oleh Sri Kumala.

Saat pembukaan acara reses, Sri Kumala mengatakan, bahwa kehadirannya ke desa tersebut untuk melaksanakan reses yang telah diatur oleh Undang-Undang. Dari awal, gestur Sri Kumala menunjukkan jika dirinya masih terbawa emosi akibat dilarang melakukan reses di daerah Kecamatan Sei Kepayang oleh Anggota DPRD Asahan beberapa waktu lalu.


Dirinya menegaskan, setelah acara dibuka, maka ia akan menutup akses masuk ke area reses, bagi masyarakat atau kaum ibu yang datang terlambat.



"Setelah saya buka, akan kita close area ini. Sebab saya tak ingin ada istilah terlambat, baru antar anak sekolah lah, atau apapun alasannya. Biasanya, disaat pidato berlangsung, masyarakat enggan untuk mendengar, tapi saat sudah akan berakhir, baru sibuk mau minta bagian," ketusnya. 


Usai berpidato, acara kemudian diisi dengan sesi tanya jawab. panitia pun mempersilahkan masyarakat untuk bertanya dan menyampaikan aspirasinya kepada Sri Kumala. 


Saat warga dari Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Desa Sei Jawi Jawi berbicara, tiba-tiba saja Sri Kumala menghentikan pembicaraan warga tersebut. 


Sambil berteriak, Sri Kumala menghardik dan mengusir sekitar 5 orang kaum ibu yang akan memasuki area tenda reses. 


"Heiiii...jangan masuk, silahkan diluar !!! Mohon apa, jangan kau kasi orang itu isi absen ya, aku gak mau dimanfaatkan disini," jeritnya dihadapan ratusan warga. 


Seketika semua terdiam membisu, lima orang kaum ibu yang berniat masuk tersebut, akhirnya menepi dan pergi meninggalkan area reses. Penyampaian aspirasi dari warga pun kembali dilanjutkan setelah Sri Kumala berbicara panjang lebar dengan nada marah. 


Menariknya, ada seorang pemuda yang kemudian diketahui merupakan Mahasiswa semester VI Darul Ulum Asahan berinisial KS, yang juga merupakan warga Desa Sei Jawi Jawi meminta untuk diberi kesempatan menyampaikan aspirasinya kepada Sri Kumala. 


Kepada Sri Kumala, KS menyarankan agar bantuan yang akan diluncurkan oleh Sri Kumala, jangan hanya sebatas untuk kebutuhan nelayan yang ada di desa tersebut. Tetapi, berbagai lapangan kerja seperti UMKM dan ibu-ibu yang menjadi penjahit, hendaknya juga mendapat perhatian dari anggota DPRD Sumut Sri Kumala. 


"Mohon bu, jangan hanya nelayan, sebab profesi lainnya juga banyak disini. Satu hal lagi yang membuat saya merasa kecewa dengan pernyataan ibu, gak mau dimanfaatkan oleh warga disini. Menurut saya, gak ada yang memanfaatkan ibu, jangan-jangan ibu yang akan memanfaatkan kami semua," ujar KS. 


Pernyataan KS itupun langsung membuat Sri Kumala menjadi berang tak karuan, dirinya langsung memanggil KS untuk maju ke depan dan mencecar KS dengan berbagai pertanyaan dan ancaman. 


"Kau anak kemarin sore, yang sopan kau kalau ngomong. Awas kau ya, ku datangi nanti dosen mu di Darul Ulum. Aku juga dosen, tau kau ? Aku bukan cuma Anggota DPRD, tapi aku juga dosen. Gak pantas kau ngomong seperti itu sama aku," ketusnya.


Acara reses berakhir sekitar pukul 11.45 WIB, sejumlah warga pun merasa kurang simpati dengan sikap Sri Kumala yang tak menunjukkan sikap sebagai panutan.


(Dst7)