![]() |
Kasus tanda tangan tak berjudul di Puskesmas Kapus dan KTU bungkam. |
Metro7news.com|Percut Sei Tuan - Kasus tanda tangan tak berjudul di Puskesmas Bandar Khalipah kian viral. Pasalnya, tanda tangan tak berjudul yang dilakukan KTU Puskesmas tersebut hanya untuk memuaskan ambisi semata untuk membuang salah seorang ASN di Puskesmas tersebut.
Hal ini menjadi sorotan dan perhatian serius dari Ketua DPP LSM Garuda Mas, Abdul Hamid yang akrab dipanggil Angga.
Menurutnya, hal ini tidak dapat ditolerir lagi, karena membuat kegaduhan di kalangan ASN Puskesmas tersebut.
"Kita minta kepada Bupati segera melakukan evaluasi kepada Kapus dan KTU nya. Kalau tidak dilakukan akan membuat citra dan nama baik Pemkab dalam hal ini Dinas Kesehatan tercoreng karena ulah mereka," tegas Angga kepada awak media, Minggu (03/09/23) di Medan.
Menurutnya lagi, permasalahan tanda tangan tak berjudul itu merupakan perbuatan tanpa peraturan. Semestinya perpindahan seorang ASN merupakan wewenang pimpinan, bukan menggalang dukungan dari ASN di lingkup Puskesmas Bandar Khalipah.
Ini, lanjut Angga merupakan perbuatan yang diluar peraturan yang dilakukan KTU, dia tidak boleh melakukan dari Tupoksinya. Masalah urusan pindah seseorang ASN bukanlah tugasnya. Ini merupakan perbuatan sentimen semata.
Sementara, menurut keterangan dari salah seorang petugas kesehatan di Puskesmas Bandar Khalipah bagian Poli Anak, yang dapat dihimpun awak media, dia menyanyangkan perbuatan KTU Puskemas Bandar Khalipah, Herlinda yang mengalang mosi tak percaya terhadap dirinya, dengan cara menggalang tanda tangan kepada Bidan Desa dengan hanya kertas putih saja, tanpa ada sepotong kata-kata.
"Berbagai cara mereka menjatuhkan saya, bang, untuk memindah saya dari Puskemas tersebut. Salah satunya dengan cara penggalangan tanda tangan di kertas putih tanpa ada judulnya," ujar Faridah Deliana Purba yang biasa disapa dengan nama Fardel dengan sedih.
Fardel berharap, hal ini harus diungkap karena nantinya ada Fardel-Fardel lain yang menjadi korban.
Ironisnya, Kapus Bandar Khalipah, Dr. Henny Andreanie yang baru menjabat dua bulan ini pun, diduga tidak menunjukkan eksistensi menjadi seorang pemimpin di Puskesmas tersebut. Bukannya menyikapi, malah dia larut dan condong dengan apa yang dilakukan KTU nya.
Awak media sudah melakukan klarifikasi terkait permasalahan ini melalui WhatsApp, namun sampai berita ini dinaikan belum ada jawaban alias bungkam.
(fin)