Masyarakat di Dua Kecamatan Pulau Banyak Tidak Dapat Melaut, Akibat Langkanya BBM

 



 

Masyarakat di Dua Kecamatan Pulau Banyak Tidak Dapat Melaut, Akibat Langkanya BBM

Sabtu, 23 September 2023

Nelayan di dua kecamatan di Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil tidak dapat melaut akibat kelangkaan BBM. 

Metro7news.com|Aceh Singkil - Dikarenakan pengangkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak lagi dipegang oleh pengangkutan putra daerah, membuat BBM dua kecamatan di Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil susah didapat, juga di Pulau Banyak bagian Barat.


Menurut masyarakat di dua kecamatan tersebut yang berhasil di konfirmasi awak media via sambungan seluler, mereka sangat mengeluh dengan langkanya BBM di dua kecamatan tersebut.


Hingga kini SPBU di dua kecamatan Pulau Banyak tidak dapat pasokan BBM.

Hal ini juga di perparah dengan tidak adanya pasokan BBM, sehingga berimbas kepada kenaikan harga Sembako, seperti beras jenis IR 64/Regar,yang sebelumnya hangat/bambu 25 ribu, naik menjadi 30 ribu/bambu.


"Belum lagi stok es semuanya mencair, akibatnya ikan tangkapan nelayan habis membusuk," kata panglima laot.


Dalam hal ini, kami meminta kepada pihak Pertamina agar segera meninjau ulang SK pengangkutan yang sering mandek tersebut. Menurut salah seorang warga yang akrab dipanggil, Yu. Selama ini, di dua kecamatan tersebut tidak pernah kekurangan BBM, karena pengangkutan BBM, masih dipegang putra daerah.


"Langkah apa yang harus dilakukan, agar BBM di dua kecamatan di Pulau Banyak BBM tidak langka lagi," tambah Yu.


Dengan kelangkaan BBM ini, warga memohon kepada pihak terkait, baik pihak Pertamina Pusat maupun kepala daerah, jangan asal kasih ijin pengangkutan yang tidak serius membantu nelayan dan masyarakat di kepulauan paling terluar di Kabupaten Aceh Singkil ini.


"Kalau tidak bisa menyuplai BBM ke tempat kami, lebih baik mundur saja. Kami punya pengangkutan punya putra daerah asli, kenapa harus pengangkutan lain yang notabene hanya memikirkan untung semata saja," jelasnya.


Pantauan awak media dilapangan, selama ini kalau BBM kosong, tetapi tidak sampai pernah berhari-hari.


Atas peristiwa kelangkaan BBM ini, pihak Pertamina wajib segera menentukan pengangkutan yang peduli dengan masyarakat di dua kecamatan tersebut. Karena mata pencaharian masyarakat di dua Kecamatan tersebut adalah nelayan.


"Mohon perhatian dari pihak yang berkompeten, jangan berdiam diri. Jangan tambah penderitaan warga di Pulau Banyak ini. Kalau tidak cabut izin pengangkutan yang hanya mementingkan keuntungan saja," pungkas warga.


Sampai hari ini, Sabtu (22/09/23), BBM di SPBU masih kosong, belum ada tanda-tanda BBM masuk.


(jhonwer manik)