![]() |
Ketebalan yang tak merata pada badan jalan rabat beton. |
Metro7news.com|Tanjungbalai - Dinas Perkim Kota Tanjungbalai diduga sengaja melakukan pembiaran atas buruknya kualitas pembangunan jalan rabat beton di Lingkungan IV Jalan Sei Musi, Kelurahan Sumber Sari, Kecamatan Sei Tualang Raso, Kota Tanjungbalai.
Meski beberapa kali telah disampaikan oleh awak media kepada Fadly Lubis sebagai PPTK dan Kepala Dinas Perkim selaku PPK Proyek, hingga kini pembangunan tersebut tak juga kunjung diperbaiki.
![]() |
Permukaan rabat beton yang dipenuhi keretakan sesaat setelah diselesaikan oleh rekanan. |
Saat dikonfirmasi awak media, Senin (02/10/23) kemarin, Kadis Perkim Kota Tanjungbalai Asmui Rasyid Marpaung, S.STP mengatakan, bahwa pihaknya melalui PPTK telah melakukan peninjauan ke lokasi proyek.
Namun ia tak merinci hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh anggotanya tersebut.
"Kemarin sudah di cek ke lapangan sama pengawas, bang. Nanti coba kutanyakan apa hasilnya," katanya.
Saat dikonfirmasi kembali, Rabu (04/10/23) Asmui Rasyid tak lagi bersedia menjawab pertanyaan wartawan.
Terkait hal itu, Ketua DPD Government Wacth Kota Tanjungbalai, Irham Siregar saat ditemui di sekretariatnya mengatakan, begitu banyak proyek dilaksanakan oleh rekanan yang diduga asal jadi dan tak mendapat pengawasan ketat dari Dinas Perkim, Kota Tanjungbalai.
Irham Siregar juga menambahkan, lemahnya pengawasan di lokasi proyek, diduga akibat banyaknya aksi main mata dan terjadinya aksi suap menyuap antara rekanan dengan PPTK, bahkan PPK Dinas Perkim Kota Tanjungbalai.
"Banyak kali proyek Perkim yang kita temui bermasalah, baik secara kualitas maupun transparansi anggaran pembangunannya. Di Singguan itu, plank proyeknya juga sengaja cepat dibuang, selain untuk meraup keuntungan besar, tujuannya agar lembaga eksternal tidak bisa mendapatkan data saat melakukan investigasi. Ini kan ada kesengajaan dan pembiaran yang dilakukan Dinas Perkim," ujarnya.
Masih menurutnya, ketebalan rabat beton yang variatif dapat dijadikan indikator tidak adanya pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Perkim pada titik proyek.
"Dari keretakan dan ketebalan rabat beton yang berbeda-beda ini dapat kita jadikan sebagai indikasi bahwa Dinas Perkim hanya duduk manis dan tak peduli dengan kualitas proyeknya. Dengan itu juga, dugaan penerimaan suap dari rekanan kepada PPTK juga semakin kuat adanya," terang Irham.
(Dst7)