![]() |
foto ilustrasi/net. |
Metro7news.com|Percut Sei Tuan - Penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2022 di SD Negeri 101772 Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, diduga penggunaannya tidak transparan.
Pasalnya, ada beberapa item dalam penggunaannya cukup fantastis dalam satu tahunnya, dan ini menjadi pertanyaan, misalkan, penggunaan untuk anggaran pengembangan Perpustakaan dalam setahunnya mencapai, 66,6 juta, kegiatan asesmen dan evaluasi pembelajaran sebesar, 43,6 juta, dan pembayaran honor bekisar, 108 juta.
"Belum lagi penggunaan BOS Tahun 2023 ini, makin tidak jelas lagi. Lihat kondisi sekolahnya saja terkesan tidak terawat, jadi kita minta harus ada pengauditan kembali dana BOS di SD Negeri 101770 tersebut," terang Direktur LSM LARaS saat diminta tanggapannya belum lama ini.
Sambungnya, mana pengawasan dari tim Manager BOS Kabupaten Deli Serdang, kenapa sekolah tersebut lepas dari pengawasan atau ada kongkalikong. Sehingga semua LPj BOS sekolah diterima begitu saja, tanpa ada pemeriksaan.
"Jadi apa yang sudah dilakukan dinas selama ini mengumpulkan kepala sekolah di suatu tempat untuk perbaikan laporan BOS, rupanya hanya acara seremoni," ungkap Direktur Eksekutif LARaS, Kamis (02/11/23).
Akibat lemahnya pengawasan dari Manager BOS Kabupaten Deli Serdang, terlihat dari data pokok pendidikan (Dapodik) SD Negeri 104210 Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, menurut data Dapodik jumlah murid 56 orang. Sementara yang ada sebanyak lebih kurang 18 orang.
Hal ini diduga sudah berjalan lama, namun dibiarkan saja berlalu hingga saat ini.
Berdasarkan konfirmasi awak media dengan Kabid SD Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang, Samsuar Sinaga dengan entengnya dia mengatakan nanti kita akan cros check.
"Kita tidak berani asal tuduh, makanya kita pelajari dahulu," jelas Samsuar diujung teleponnya, Kamis (02/11/23).
Sementara, Dapodik merupakan sistem pendataan (database) berskala nasional yang terintegrasi dengan data kependidikan lainnya.
Dapodik merupakan sumber data utama dari berbagai program perencanaan pendidikan Indonesia dalam mewujudkan insan yang cerdas dan kompetitif.
"Ini bukti lemahnya pengawasan dari Dinas Pendidikan Deli Serdang dalam pengawasan BOS yang dikucurkan pemerintah untuk membantu pendidikan di Indonesia," pungkas Direktur Eksekutif LARaS,. Firdaus Tanjung.
(arfin)