Balai TNBG Madina Peringati HUT Polhut Indonesia ke-58 Dengan Nuansa Kekeluargaan

 



 

Balai TNBG Madina Peringati HUT Polhut Indonesia ke-58 Dengan Nuansa Kekeluargaan

Selasa, 24 Desember 2024


Peringatan HUT Polhut ke-58 di Balai TNBG Madina, Selasa (24/12/24)

Metro7news.com|Madina - Balai Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mengelar acara syukuran dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Polisi Kehutanan (Polhut) Indonesia ke-58 Tahun 2024, dengan penuh rasa kekeluargaan dan humanis, Selasa (24/12/24).


Selain acara syukuran, acara tersebut dihadiri Kepala Balai TNBG Madina, Hartono serta struktural TNBG, struktural KPH 8 dan 9, Polhut KPH 8 dan 9, Polhut TNBG dan seluruh ASN TNBG.


Dalam pidato Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, P, hd yang dibacakan Kepala Balai TNBG Madina, Hartono menyampaikan, selamat ulang tahun yang ke-58 kepada Polhut di seluruh penjuru dan pelosok negeri di manapun para Polhut ditugaskan.


Dirinya juga menyampaikan rasa bangga, karena bisa melihat secara langsung bagaimana jiwa corsa dan militansi para rimbawan (Polhut, Manggala Agni, Pengendali Ekosistem Hutan, dan Penyuluh Kehutanan) dalam mengawal keseluruhan proses pembangunan kehutanan untuk bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya di lapangan.


Pada peringatan HUT Polhut kali ini, ucapnya kita afirmasikan bersama, mengusung tema, “Bhakti Wirawana-Wana Wibawa.


"Tema ini secara simbolik mengingatkan kita betapa pentingnya keberanian dan ketangguhan setiap insan Polhut dalam mengemban peran dan tugas pengabdian kepada nusa dan bangsa dalam segala situasi dan kondisi apapun,” ungkapnya.


Sambungnya, berbagai ancaman dan gangguan terhadap kelestarian hutan dalam bentuk tindak kejahatan kehutanan akan terus memberikan penetrasi terhadap keberlanjutan pembangunan kehutanan dan sumberdaya alam hutan itu sendiri yang merupakan sistem penyangga kehidupan.


Kejahatan terhadap ekosistem sumberdaya alam hutan seperti pembalakan liar, Penambangan Tanpa Ijin (PETI), perambahan hutan, perburuan dan perdagangan Tumbuhan dan Satwa (TSL) yang dilindungi merupakan kejahatan yang sangat serius.


"Ini sangat berdampak nyata pada sendi-sendi kehidupan, baik dimensi ekologis, sosial budaya, maupun dimensi ekonomi berupa potential loss pendapatan negara," ujarnya.


Bukan hanya itu, lanjutnya, Menteri Kehutanan dalam pidatonya pun menjelaskan, gambaran masif kejahatan kehutanan tersebut masih terlihat dari hasil laporan penanganan tindak kejahatan kehutanan yang dilakukan oleh para Polhut dan penyidik.


Operasi-operasi pembalakan liar, perdagangan TSL dilindungi, serta perambahan kawasan hutan telah dilakukan sebanyak 2.171 kali operasi pengamanan sejak 2015-2024. Dari jumlah tersebut sebanyak 1.462 berkas kasus dinyatakan lengkap (P-21). 


Angka-angka ini tentu juga memberikan tantangan untuk diformulasikan bagaimana upaya perlindungan hutan dan pengendalian kejahatan kehutanan dapat dilakukan secara lebih efektif. 


Hal ini mengingat bahwa pengamanan teritori kawasan hutan tidak hanya mencakup pengawasan fisik, tetapi juga mengintegrasikan strategi pre-emtif, preventif, dan represif.


Untuk itu, dalam kerangka memantapkan peran dan eksistensi Polhut, Menteri Kehutanan berpesan kepada seluruh jajaran Korps Polhut, khususnya dan Rimbawan pada umumnya, untuk terus memupuk dan meningkatkan semangat kerja kolaboratif dan sinergitas antar elemen sistem pembangunan kehutanan. 


Melangkahlah seiring sejalan bersama masyarakat di sekitar kawasan hutan sebagai pelaku utama pembangunan. Dengan usia Korps Polhut yang sudah lebih dari matang, tentu banyak pembelajaran kerja kerja di lapangan yang bisa kita kapitalisasi dan adopsi untuk transformasi peran Polhut.


Baik itu dalam menjaga kelestarian hutan sumberdaya alam hutan seperti kegiatan patroli maupun penegakan hukum, dan juga terpenting pendampingan dan pembinaan masyarakat di sekitar kawasan hutan.


Mengakhiri amanat singkat yang dibacakan Kepala TNBG Madina, Hartono. Menteri Kehutanan berpesan pada seluruh Polhut di seluruh pelosok tanah air, untuk terus semangat dalam menjaga kelestarian ekosistem sumberdaya alam hutan demi kesejahteraan Bangsa Indonesia. 


“Mari kita terus hayati peran dan tugas melalui aksi-aksi nyata mewujudkan pengelolaan hutan yang lestari sekaligus peran dan tugas melalui aksi-aksi nyata mewujudkan pengelolaan hutan yang lestari sekaligus perlindungan ekosistem sumberdaya alam demi masa depan Bumi Indonesia yang lebih baik. Sekali lagi, Dirgahayu ke-58 Polhut Republik Indonesia, Polhut Jaya Jaya Jaya !!!," pungkasnya.

 

(MSU)