KSP3 Nias Beri Dukungan Untuk Bank Sumut Dalam Program Getapin

 



 

KSP3 Nias Beri Dukungan Untuk Bank Sumut Dalam Program Getapin

Senin, 16 Desember 2024

Acara sosialisasi dari Bank Sumut falam Gerangkan Tanam Pisang Kepok Nias mendapat didukung dari Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Perdesaan (KSP3) Niasa.

Metro7news.com|Medan - Program Bank Sumut, Gerakan Tanam Pisang Kepok Nias (Getapin) yang bertujuan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen melalui teknik budidaya yang baik, mendapat dukungan dari Koperasi Simpan Pinjam Pengembangan Pedesaan (KSP3) Nias.


"Kami atas nama KSP3 Nias memberikan dukungan kepada Bank Sumut dalam program Gepatin," ungkap Ketua KSP3 Nias," Adilwan Gea, S.Pd. 


KSP3 Nias ini adalah koperasi yang berdiri sejak 13 Mei 1987 di Togizita, Kecamatan Lolowau, Nias atau sekarang Kecamatan Hilimegai, Nias Selatan oleh seorang misionaris dari Belanda bernama Frater Amator, CM, Biarawan Gereja Katolik Keuskupan Sibolga. 


Awalnya diberi nama Credit Union (CU), dan sejak Tahun 1999 berganti nama menjadi YPKM. Kemudian pada 20 November 2002 berganti nama lagi menjadi KSP3 Nias.


“Saat ini jumlah anggota lebih kurang 68 ribu yang tersebar di empat kabupaten dan satu kota Sekepulauan Nias dengan total aset mencapai Rp.740 miliar dengan 25 kantor cabang dan satu  pusat,” kata Adilwan Gea, S.Pd. 


Dijelaskannya, kepercayaan masyarakat Nias untuk bergabung ke koperasi cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah anggota di setiap tahunnya.


Untuk diketahui, ungkapnya, jumlah penduduk Nias berdasarkan sensus jumlah penduduk di Kepulauan Nias tercatat lebih kurang 900 ribu jiwa data per 2024.


"Tentunya potensi itu akan terus digali agar semakin banyak lagi jumlah warga masyarakat Nias yang menjadi anggota KSP3 Nias,” tandasnya.


Karena menurutnya, program tersebut merupakan salah satu target KSP3 Nias, mengingat keberadaan KSP3 Nias sangat membantu usaha kecil masyarakat.


Kemudian, KSP3 Nias juga lebih banyak berada di desa, sehingga lebih dijangkau oleh masyarakat yang membutuhkan.


Susunan Pengurus KSP3 Nias adalah sebagai berikut, Ketua : Adilwan Gea, S.Pd, Wakil Ketua : Fiktorrianus Harefa, S.Ag, Sekretaris : Asazatulo Giawa, Wakil Sekretaris : Yustinus Mendrofa, S.E,  Bendahara : Notafati Daeli, dan Anggota : Karman Ziliwu, S.Pd,  Albertha Berliana Halawa, S.Ag, Asama Waruwu, S.Pd.K, Faatulo Hura, S.Pd, K. Viktorwan Waruwu, S.Pd, Yarman Bu’ulolo, SE.


Sebelummya, Bank Sumut bersama Pemerintah Kabupaten Nias Selatan dan Yayasan Budaya Hijau Indonesia menggelar sosialisasi dan pelatihan budidaya Pisang Kepok Nias pada beberapa waktu yang lalu.


Acara ini berlangsung di Balai Pertemuan Defnas Hall, Teluk Dalam, dengan melibatkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan petani lokal.


Kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Tanam Pisang Kepok Nias (Getapin) yang bertujuan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen melalui teknik budidaya yang baik. 


Peserta juga dilatih membuat eco enzym, pupuk organik, dan pestisida nabati untuk mendukung pertanian berkelanjutan.


Sosialisasi ini dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Nias Selatan, Ir. Norododo Sarumaha, MM dan diisi dengan narasumber dari Ketua Yayasan Budaya Hijau Indonesia, Surya Yusuf, SE., MM.


Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nias Selatan menyampaikan apresiasi kepada Bank Sumut atas dukungan dan perhatian terhadap kesejahteraan petani pisang dan kontribusinya dalam mendukung pertanian di Kabupaten Nias Selatan.


Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Petani Pisang Kepok Nias dalam menerapkan teknik budidaya yang baik, sehingga mampu menghasilkan panen berkualitas tinggi dan meningkatkan nilai ekonomi produk. 


Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk mendorong pertanian berkelanjutan melalui pemanfaatan eco enzym, pupuk organik, dan pestisida nabati, yang ramah lingkungan dan lebih efisien.


Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat sektor pertanian sebagai salah satu pilar ekonomi daerah. 


(dn/**)