Oleh : Dedy S Tanjung
Selasa (25/02/25) kemarin menjadi hari bersejarah bagi Hendra Syahputra, Ketua DPC Grib Jaya Kabupaten Asahan. Dihari itu dirinya secara resmi dilantik untuk menahkodai organisasi besutan Hercules Rosario De Marshal di Negeri Rambate Rata Raya periode 2024-2029.
Acara pelantikan yang dihadiri oleh ribuan kader dan simpatisan Grib Jaya Kabupaten Asahan dan sejumlah daerah di Sumatera Utara itu telah menunjukkan betapa antusiasnya keinginan masyarakat untuk bergabung dan berjuang bersama dalam menciptakan tatanan kehidupan sosial yang lebih baik dimasa mendatang.
Hendra Syahputra bukan sekedar berhasil menghimpun potensi sumber daya manusia dari latar belakang berbeda, untuk duduk dan berada dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang Grib Jaya Asahan. Dirinya juga telah berhasil menghimpun sejumlah massa dari belasan kecamatan di Asahan untuk menjadi PAC Grib Jaya.
Selain sebagai seorang pengusaha, Hendra Syahputra ternyata juga memiliki naluri sebagai seorang pemimpin yang mampu membesarkan sebuah wadah berhimpun dalam waktu yang relatif singkat. Hal itu dapat dilihat dari sukses dan lancarnya penyelenggaraan prosesi pelantikan yang digelar di Lapangan Hoki Kota Kisaran.
Ia juga telah membuktikan bahwa dirinya mampu menjawab dan menepis stigma negatif dalam perspektif segelintir orang terhadap keberadaan sebuah Ormas berbasis kepemudaan yang selama ini begitu identik dengan premanisme.
Mayoritas masyarakat malah merasa yakin Grib Jaya Asahan dibawah kepemimpinan Hendra Syahputra dapat memberi warna baru dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan sosial kemasyarakatan, mampu menempa generasi yang handal, kompetitif, cinta damai, berkarakter dan berbudaya.
Usai prosesi pelantikan yang dihadiri oleh Ibundanya itu, dalam sambutannya Hendra Syahputra mengatakan, hari itu adalah hari bersejarah buatnya. Satu hal yang menarik perhatian penulis adalah, dengan gegap gempitanya Hendra Syahputra berulang kali menjeritkan "Hidup Ibu".
Sang Ibunda yang duduk dan berada di stage utama pun terlihat sangat terharu dengan penghormatan yang diberikan oleh putranya tersebut. Selepas memberi kata sambutan, Hendra pun kemudian segera menghampiri untuk memeluk dan mencium sang ibu.
Sikap hormat yang dilakukan olehnya tersebut menunjukkan bahwa dirinya adalah sosok anak yang sangat menghargai jerih payah orang tua yang telah berhasil mengantarkannya ke satu titik kesuksesan. Dari gestur tubuhnya saat itu, ia seakan ingin menunjukkan kepada publik, bahwa apa yang ia capai merupakan buah dari kerja keras dan doa seorang ibu.
Sikap Hendra Syahputra yang demikian sebenarnya sudah sarat dengan makna dan secara langsung dapat menjadi edukasi bagi generasi muda, khususnya kader Grib Jaya di Kabupaten Asahan. Hendra ingin menunjukkan bahwa ada peran besar dari orang tua di tiap kesuksesan seorang anak.
Dari apa yang telah ia lakukan terhadap ibundanya itu, Hendra Syahputra juga seolah ingin berpesan, bahwa kesuksesan kita sesungguhnya merupakan wujud dari kesuksesan orang tua.
Dari rangkaian tadi, penulis berharap agar kader dan simpatisan Grib Jaya Asahan dapat menjadikannya sebuah inspirasi yang nyata. Apalagi disaat ini begitu banyak anak yang tidak menghargai orang tuanya bahkan belakangan banyak kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak terhadap orang tuanya.
Sosok Hendra Syahputra yang demikian hormat dan menjunjung tinggi marwah orang tuanya tersebut telah menjadi sebuah jawaban, bahwa khalayak ramai tidak salah memilih dan menempatkan Hendra sebagai seorang pemimpin dan panutan.
"Selamat dan Sukses atas Pelantikan DPC Grib Jaya Asahan. Semoga bermanfaat bagi kemaslahatan, tetaplah bersatu untuk membangun Asahan yang lebih maju"