 |
| Puluhan Masyarakat Desa Lae Ikan Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam kecewa dan mengadakan aksi damai ke Kantor Wali Kota Subulussalam. |
Metro7news.com| Subulussalam - Puluhan masyarakat Desa Lae Ikan dan Jontor, Kecamatan Penanggalan mendatangi Kantor Wali Kota Subulussalam, untuk mediasi meminta kepastian terkait pembayaran ganti rugi lahan mereka.
Turut hadir, pihak Manejemen PLTA Lae Kombih III, wali kota dan tim dari pemerintahan, Senin (21/07/2025).
Menurut, keterangan dari masyarakat yang menghadiri pertemuan tersebut mengatakan, tanah mereka tidak di ganti rugi. Padahal katanya dari awal perjanjian, akan diganti rugi sehingga masyarakat mempersiapkan berkas surat tanah dan diserahkan kepada pihak Manejemen PLTA Lae Kombih III.
Padahal tanah mereka nantinya akan terkena pemboran pembuatan terowongan dan akan berdampak kerusak tanaman dan rawan akan longsor.
Merasa kecewa, puluhan masyarakat berkumpul di depan Kantor Wali Kota Subulussalam. Dan warga meminta kepada Bapak Presiden RI Prabowo Subianto, agar kiranya dapat mendengarkan jeritan rakyat kecil dan menegur keras pihak PLTA Lae Kombih III supaya janji diselesaikan.
Rinto Tumangger perwakilan dari puluhan masyarakat yang hadir, berharap agar kiranya Pemko dan Pemprov Aceh, khususnya Bapak Presiden RI Prabowo Subianto agar dapat kiranya mendengar dan membantu.
Pantauan metro7news.com, puluhan masyarakat yang lahannya belum di ganti rugi merasa di curangi dan dibohongi.
"Masyarakat meminta Presiden RI agar dapat menindak tegas Manajemen PLTA Lae Kombih III di Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Desa Jontor, tepatnya di Jalan Lintas Nasional Medan - Subulussalam, Aceh, bantu kami pak," pintanya.
Sementara itu, wartawan metro7news.com, belum dapat akses untuk bertemu dengan Manejemen PLTA Lae Kombih III untuk konfirmasi mengenai prihal tersebut.
Sehingga berita ini dilayangkan ke meja redaksi. Lebih lanjut saksikan vidio di link berita.
(Amdan Harahap)