![]() |
Excavator milik pelaku PETI di Kawasan Hutan TNBG. |
Metro7news.com|Madina - Penambangan tanpa izin (PETI) di Kawasan Aek Singinjon Desa Ranto Panjang, Kecamatan Muara Batang Gadis (MBG), Kabupaten Mandailing Natal (Madina), yang diduga lokasi tersebut masih masuk dalam kawasan hutan lindung dibawah naungan Taman Nasional Batang Gadis (TNBG).
Namun sayangnya, aktivitas PETI tersebut masih berlanjut hingga sekarang ini tanpa sedikitpun tersentuh hukum, Senin (29/09/25).
Salah seorang warga dari wilayah Siulangaling (sebutan untuk 4 desa di pedalaman MBG), Y Pulungan menyebutkan, bahwa alat berat jenis excavator masih terus bertambah di Aek Singinjon melakukan aktivitas penambangan emas.
"Excavator milik pelaku tambang bertambah terus di Aek Singinjon" ungkapnya.
Tidak sampai disitu, Y Pulungan juga mengungkapkan, bahwa pengawas lapangan pelaku PETI dibekali dengan senjata yang diduga Softgun jenis pistol dan sering mengaku merupakan orang dekat dari wakil bupati untuk menakut-nakuti warga yang menolak aktivitas tambang itu.
"Pengawas lapang PETI itu sering memperlihatkan pistol kepada warga yang menolak keberadaan tambang itu, dan mengaku merupakan orang dekat wakil bupati" jelas Y Pulungan.
Menanggapi hal itu, salah seorang pemuda dari Desa Lubuk Kapundung yang juga bagian dari wilayah Siulangaling, meminta kepada pihak Gakkum Kehutanan Sumut dan TNBG, Kepolisian Polres Madina segera melakukan penindakan terhadap pelaku pengerusakan hutan di kawasan Aek Singinjon Siulangaling karena sangat mengancam keselamatan masyarakat di 4 desa.
"Kami meminta agar Gakkum Kehutanan Sumut dan TNBG serta kepolisian untuk segera melakukan tindak tegas terhadap pelaku PETI di Aek Singinjon mengingat ancaman bahaya terhadap 4 desa di wilayah Siulangaling," pinta pemuda yang meminta identitasnya tidak dimuat dalam pemberitaan.
Sementara itu Kapolres Madina, AKBP Arie Sofandi Paloh, SH., SIK yang dihubungi melalui Kapolsek MBG, Iptu Akmaluddin, mempertanyakan adanya pengawas PETI yang pamer senjata diduga jenis Softgun menyampaikan, belum mengetahui adanya oknum pengawas PETI yang membawa dan memamerkan senjata kepada warga di Siulangaling.
"Sampai saat ini belum ada mendapat laporan atau pun informasi terkait dugaan kepemilikan senjata jenis softgun, namun untuk memastikan informasi itu, kami akan segera dilakukan penyelidikan" ungkap Iptu Akmal.
(MSU)