![]() |
| Parlin Lubis Kepala Dinas Perindag Kabupaten Madina. |
Metro7news.com|Madina - Cuaca ekstrem yang menyelimuti wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) telah menyebabkan terjadinya bencana banjir dan longsor sehingga mengakibatkan terputusnya jalur akses penghubung antar daerah se-Tabagsel, khususnya ke wilayah Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Putusnya akses transportasi antar daerah di wilayah Tabagsel sudah mulai membawa dampak terhadap kenaikan harga, sejumlah bahan pokok kebutuhan rumah tangga di Kabupaten Mandailing Natal, khususnya.
Dalam menyikapi dan mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok di sejumlah pasar di Madina, Kamis (27/11/2025), Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Madina, Parlin Lubis mengatakan segera mengambil langkah-langkah pemantauan harga dan khususnya untuk harga barang- barang kebutuhan pokok di beberapa pasar.
"Langkah Dinas Perdagangan yang telah dilakukan adalah melalukan pemantauan harga dan pasokan harian di pasar-pasar seperti Pasar Panyabungan, Sinonoan dan Kotanopan untuk memetakan secara akurat jenis komoditas tertentu yang paling terdampak," tegasnya.
Lanjutnya lagi turut memberikan imbauan kepada pedagang yang mengahadapi kendala serius dalam mendapatkan pasokan dari distributor atau produsen untuk segera melapor ke pemerintah daerah melalui Disperindag Madina.
"Kami juga mengimbau kepada pedagang, jika pedagang menghadapi kendala serius dalam mendapatkan pasokan dari distributor atau produsen, kami mohon agar segera melapor kepada pemerintah daerah melalui Dinas Perdagangan" ungkapnya.
Adapun bahan pokok yang sudah mulai mengalami kenaikan harga di Pasar Baru Panyabungan berdasarkan pantauan Disperindag Madina adalah sebagai berikut.
1. Beras.
- Premium Rp 15.400 menjadi Rp 16.500 per kg.
- Medium Rp 14.000 menjadi Rp 15.000 Per kg.
2. Cabe Merah Rp 55.000 menjadi Rp 120.000 per kg.
3. Cabe Rawit Rp 55.000 menjadi Rp 80.000 per kg.
3. Bawang Merah Rp 40.000 menjadi Rp 43.000.
Sementara itu, untuk beberapa komoditas mengalami kekosongan diakibatkan dari tidak adanya pasokan dari daerah penghasil, seperti udang segar, ikan gembung basah, dan beberapa hasil laut lainnya.
(MSU)
