 |
| Foto Komisaris PT Barokah Jaya Bahari, Rudi Hartono, demo di depan kantor Pelindo I Belawan, dengan menaiki kap mobilnya. |
Metro7news.com, Belawan - P.T Barokah Jaya Bahari yang bergerak di Shipping Lines, Eksportir, Importir, Trucking, EMKL, Stevedoring Company, Freight Forwarding dan sebagai pencarter kapal TB. DRAKO ENTERPRISE dan BG DRAKO 2301, yang berkantor di Jalan Pelabuhan Raya, No. 4, Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan, mengalami kekecewaan atas pelayanan Pelindo 1 Belawan, yang dianggap tidak optimal.
Hal ini disampaikan oleh Komisaris P.T Barokah Jaya Bahari, Rudi Hartono, pada Rabu (22/9/2021) yang berorasi di depan kantor Pelindo I Belawan, sambil menaiki kap mobilnya, menuntut agar segera mengizinkan kapalnya dapat bersandar di dermaga. Dikatakan nya selama kurang lebih selama 3 hari tiga malam kapal yang dicarter nya belum juga mendapatkan izin sandar di dermaga.
" Dengan menghilangkan nama kapal kami di line up kedatangan kapal, jadi seperti gaya preman dia buat di pelabuhan. Suka - sukanya tanpa konfirmasi ke kami. Saya juga sudah konfirmasi di group shipping namun tak ada yang jawab," ujarnya dalam orasi.
Rudi Hartono mengatakan sampai hari ini tercatat telah mengalami kerugian dana mencapai Rp. 2.000.000.000.000, (dua miliyar rupiah), dan mungkin saja bisa bertambah atas kegagalan sandar kapal tongkang yang dicarter dengan muatan petikemas di Pelabuhan Belawan.
Sebelumnya, Pimpinan PT. Barokah Jaya Bahari telah mengikuti sistem atau mekanisme yang ada guna kelancaran sandar kapal muatan petikemas di pelabuhan.
" Dengan menghambat kapal kami masuk artinya menghambat devisa negara," tambahnya.
Saat itu, Kementerian Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Laut, melalui kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan Jalan Suar No.1 Pelabuhan Belawan telah mengeluarkan surat nomor : AL.301/1/17/OP.Blw-2021 dengan perihal : Tanggapan Atas Rencana Penyandaran Barge / Kapal Tongkang Muatan petikemas pada terminal petikemas belawan fase 2, yang tercatat pada tanggal 3 Agustus 2021 lalu. Namun sampai saat ini belum juga sandar ke dermaga untuk membongkar barang tersebut, dikatakan oleh komisaris PT Barokah Jaya Bahari, Rudi Hartono, kepada wartawan.
Dirinya meminta Kepada Dirjen Perhubungan Laut, Menteri BUMN dan sekaligus Presiden RI, Joko Widodo, agar segera mengevaluasi GM PELINDO 1 dan Manager Bisnis Terminal.
" Apabila hari ini, apa yang kami ingin kan tidak juga di respon. Besok kami akan mengerahkan masa yang lebih banyak," pungkasnya.
Selama orasi berlangsung, tidak satupun utusan dari Pelindo I yang turun keluar menemui ataupun menerima aspirasi dan orasi dari Rudi Hartono, selaku Komisaris PT. Barokah Jaya Bahari.
( FL ).