
Walikota Tanjung Balai H.Waris Tholib, S.Ag, MM saat menyampaikan pandangan dalam acara temu ramah bersama Insan Pers se-Kota Tanjung Balai, Rabu. (Ist)
Metro7news.com | Tanjung Balai - Dalam acara Temu Ramah antara Pemko Tanjung Balai bersama Insan Pers yang dilaksanakan pada Rabu (14/12/22) lalu, Walikota Tanjung Balai H. Waris Tholib, S.Ag, MM mengatakan, bahwa sudah menjadi tugas para jurnalis untuk mengontrol dan mendorong laju pembangunan daerah ke arah yang lebih baik lagi.
Selain perawatan, perbaikan dan peningkatan ruas jalan di Kota Tanjung Balai, jurnalis juga memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan ditengah masyarakat.
Terkait permasalahan layanan kesehatan, Pemerintah Kota Tanjung Balai telah berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakatnya.
![]() |
| Foto bersama Walikota Tanjung Balai H.Waris Tholib, S.Ag, MM bersama Ketua Organisasi Wartawan Kota Tanjung Balai. |
Hal tersebut dapat dilihat dari perbaikan ruang UGD di RSUD Dr. Tengku Mansyur dan rencana penambahan struktur bangunan rumah sakit menjadi dua lantai di Tahun 2023 mendatang.
Stunting Menjadi Tanggung Jawab Kita Bersama
Baru-baru ini, Departemen Kesehatan RI melalui Menkes RI merilis, bahwa di Kota Tanjung Balai terdapat 26 persen lebih anak penderita stunting.
Dari 8 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Utara, Kota Tanjung Balai termasuk dalam wilayah stunting yang tinggi. Walikota mengaku, bahwa Pemko Tanjung Balai belum bisa menerima hal tersebut.
"Kami sudah survei ke lapangan, bahwa apa yang dirilis oleh Kemenkes RI tidak sesuai dengan data real profil lingkungan, kelurahan dan kecamatan yang ada di Tanjung Balai. Saat ini mereka katakan sebanyak 127 anak di Tanjung Balai menderita stunting, setelah kita survei ternyata hanya 36 orang anak yang positif Stunting," jelasnya.
Walikota menambahkan, 36 orang anak penderita stunting tersebut, harus mendapat perhatian serius dari seluruh elemen masyarakat, sebab stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah.
"Tetapi kita semua wajib memberi kepedulian terhadap hal ini dari sisi kemanusiaan dan nilai ibadah," tambahnya
Artinya, ketika ada saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan dan pertolongan, semua kita terpanggil, baik secara pribadi, kelembagaan, organisasi maupun pemerintahan.
Walikota Tanjung Balai H.Waris Tholib, S.Ag, MM meminta kepada seluruh Insan Pers yang ada, untuk dapat menepis rilis Kemenkes RI yang mengatakan bahwa 26 persen anak di Kota Tanjung Balai menderita stunting.
"Ini merupakan sebuah kabar yang tidak benar dan terlalu berlebihan," ucapnya.
Hingga saat ini, dirinya juga masih bingung, berdasarkan apa Kemenkes RI merilis data stunting yang ada di Kota Tanjung Balai ini.
Padahal, jumlah penderita stunting yang dikeluarkan dalam rilis Kemenkes RI itu, sama sekali tidak benar adanya. Soal, peyampaian informasi yang benar merupakan tugas utama jurnalis.
Saya berharap ke depan jurnalis yang ada di kota kita ini, dapat lebih profesional sejalan dengan Motto Tanjung Balai Smart City yang selama ini telah kita gaungkan. Terkait rilis Kemenkes tadi, wartawan juga harus memberitakan kebenarannya," pungkasnya.
(Dst7)
