![]() |
| Ketua DPRD Kabupaten Mandailing Natal, Erwin Efendi Lubis, SH. (foto koleksi) |
Metro7news.com | Madina - Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis geram dengan sikap PT Jaya Konstruksi yang tidak kooperatif terhadap nasib emak-emak penambang batu tradisional di Kelurahan Pidoli Dolok, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Madina.
Padahal basecamp perusahaan tersebut berada di area lingkungan tempat tinggal kaum emak-emak tersebut.
"Sebelumnya saya sudah sampaikan langsung ke bagian operasional PT Jaya Konstruksi, terkait keluhan pengumpul batu tradisional, saya minta perdayakan kaum emak-emak tersebut, apalagi di tempat tinggal mereka di wilayah yang sama. Namun begitu perusahaan tidak menanggapi hingga saat ini, pihak perusahaan jangan kurang ajar," tegas Erwin Efendi Lubis saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (01/03/23).
Lanjut Erwin, para kaum ibu selaku pekerja pengambil batu di bantaran Sungai Aek Pohon, Kelurahan Pidoli Dolok, mereka bekerja hanya sebatas untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari, bukan mencari kaya.
"Seandainya pihak perusahaan terima batu dari ibu-ibu ini tidak akan ada pihak yang menggugat, karena mereka ini bukan perusahaan atau koorporasi, mereka bekerja cari nafkah hanya untuk mempertahankan hidup." jelasnya.
Ketua DPRD Madina yang merupakan Politisi Partai Gerindra ini juga menjelaskan, apa perlu saya panggil anggota DPRD Madina komisi yang membidangi untuk segera menilik semua izin PT Jaya Konstruksi.
"Apa semua izinnya mereka lengkap." ketusnya dengan nada marah.
Kita berterimakasih PT Jaya Konstruksi itu telah melaksanakan pembangunan jalan mulai dari perbatasan Tapsel hingga Perbatasan Madina di Sumatera Utara. Tapi pihak perusahaan harus objektif, dan pihak jasa kontraktor (Jakon) jangan hanya mencari untung saja.
Seharusnya, perusahaan juga harus menjaga kenyamanan bersama, baik itu untuk masyarakat sekitar dan juga untuk perusahaan saat menjalankan operasional mereka.
"Saya sudah panggil dan ketemu dengan Pihak PT Jaya Konstruksi, saya minta melalui Manager Operasionalnya, Fery Firmanda, berdayakan kembali ibu-ibu penambang batu dari Pidoli Dolok, berapalah yang mereka dapat perhari dari hasil mencari batu, mereka hanya untuk bertahan hidup saja," ungkap Erwin.
Selain usulan yang disampaikan langsung Ketua DPRD Madina ke PT Jaya Konstruksi, diketahui pihak Kelurahan Pidoli Dolok juga sudah menyurati pihak perusahaan untuk dapat menampung batu dengan harga yang tidak terlalu rendah agar ibu-ibu tersebut bisa kembali bekerja.
"Nah kalau begitu, berarti mereka PT Jaya Konstruksi tidak perduli dengan lingkungan, mereka hanya perduli dengan perusahaan mereka sendiri." ucapnya.
Ketua DPRD Madina, Erwin Efendi Lubis menjelaskan, dalam waktu dekat ini, Ketua DPRD Madina akan berkoordinasi dengan anggota DPRD komisi terkait untuk membahas persoalan tersebut.
Menurutnya, tujuannya untuk mengetahui langkah apa yang harus diambil dan diputuskan nanti.
"Kalau perlu kita akan turun sama-sama ke lokasi PT Jaya Konstruksi, supaya kita ambil keputusan langsung ditempat, agar tidak menunggu waktu lagi, pihak perusahaan mau atau tidak menerima keluhan masyarakat itu dengan batasan harga yang wajar atau kita ambil keputusan terkait operasional perusahaan tersebut," pungkasnya.
(Syawal)
