![]() |
Rizli Alfindo korban pemukulan dan penganiayaan baut laporan ke Polsek Pulau Raja |
Metro7news.com | Asahan - Rizli Alfindo, SH warga Lingkungan VI Kelurahan Aek Loba Pekan, Kecamatan Aek Kuasan Asahan yang telah menjadi korban pengeroyokan meminta kepada Kapolsek Pulau Raja Polres Asahan untuk segera menangkap pelaku, sebelum para pelaku tersebut melarikan diri.
Seperti diketahui, Rizli Alfindo, SH merupakan anak almarhum Ribut Santoso, SH.MH Politisi Demokrat Sumatera Utara, dirinya adalah ahli waris atas sebidang tanah berukuran 4000 M2 yang terletak di Jalinsum Dusun IV Desa Pulau Rakyat Tua. Menurutnya, berawal dari hal itulah pengeroyokan tersebut terjadi.
Kepada Metro7news.com, Sabtu (15/04/23), Rizli Alfindo, SH menerangkan bahwa, tanah tersebut awalnya dalam sengketa antara Ayahnya dengan seorang perempuan bernama Purnama Ningsih alias PN warga Dusun III Desa Pulau Rakyat Tua, Kecamatan Pulau Rakyat Asahan.
Setelah melalui upaya hukum yang panjang, akhirnya pada 2015 lalu almarhum Ribut Santoso memenangkan gugatan atas sebidang tanah tersebut pada tingkat Kasasi, eksekusi putusan atas tanah pun telah inkracht, sebagaimana terlampir dalam surat putusan Kasasi Mahkamah Agung RI bernomor 2816 K/Pdt/2015.
Lebih jauh Rizli menuturkan kronologi pengeroyokan yang terjadi pada Kamis (06/04/23) lalu. Berawal saat dirinya mengetahui bahwa PN dengan sengaja mendirikan bangunan menggunakan kayu broti diatas tanah tersebut. Dirinya pun berusaha untuk menyingkirkan beberapa batang kayu yang telah ditancapkan.
Melihat hal itu, PN pun datang bersama seorang temannya sambil marah-marah. Adu mulut diantara keduanya pun tak terelakkan. SP, seorang rekan Rizli yang melihat kejadian pun berusaha melerai. Namun akibat terlalu emosi, akhirnya PN terjatuh ke tanah, kemudian mencakar leher Rizli dengan kukunya.
Sesaat kemudian, dua orang pria berinisial A dan Z datang menuju lokasi. A diketahui sebagai mantan suami PN, sementara Z merupakan anak PN. Kedua pria itu pun menghampiri Rizli dan melayangkan pukulan bertubi-tubi ke arah wajah Rizli. Aksi pengeroyokan sempat terekam oleh kamera rekan Rizli dan telah diupload ke media sosial beberapa hari lalu.
Usai kejadian, Rizli pun membuat Laporan Polisi ke Polsek Pulau Raja dengan STPL bernomor : STPL/38/IV/2023/SU/Res Ash/Sek P Raja tertanggal 06 April lalu. Rekaman pengeroyokan telah diserahkan oleh Rizli kepada penyidik Unit Reskrim Polsek Pulau Raja.
Selain rekaman video, tiga orang saksi korban juga telah diambil keterangannya oleh penyidik. Selaku korban, Rizli sangat berharap agar Kapolsek Pulau Raja dapat segera menangkap para pelaku. Apalagi setelah kejadian, dirinya mengaku sering mendapat teror dari orang tak dikenal yang melintas di depan kediamannya.
"Jika bukti dan saksi sudah dipegang penyidik, saya minta kepada Kapolsek untuk segera menangkap para pelaku, sebelum mereka lari jauh. Saya juga merasa terancam dengan teror yang ditujukan kepada saya belakangan ini. Kita gak tau, siapa mereka yang melakukan teror tersebut," ucapnya.
Terkait hal tersebut, Kapolsek Pulau Raja, AKP Maralidang Harahap saat dikonfirmasi oleh Metro7news.com, Sabtu (15/04/23) via aplikasi whatsAppnya mengatakan, bahwa perkara tersebut masih tahap lidik.
"Masih tahap lidik Pak, lanjut akan gelar di Polres," ujarnya singkat.
(Dst7)