-->

Notification

×

Iklan

Pengeboman dan Pukat Harimau Resahkan Nelayan Pesisir Pantai Barat Madina

Minggu, 30 Juli 2023 | Juli 30, 2023 WIB Last Updated 2023-07-30T12:48:45Z
Kapal Pukat Harimau. (foto iustrasi)

Metro7news.com|Madina - Nelayan yang mengadu nasib mencari ikan di wilayah Pesisir Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mengeluh. Saat ini mereka susah mendapatkan hasil tangkapan ikan yang baik guna menutupi kebutuhan ekonomi keluarganya.


Susahnya nelayan di Pesisir Pantai Barat Kabupaten Madina untuk mendapatkan hasil tangkapan ikan, disinyalir akibat bebasnya Kapal Pukat Harimau beroperasi melakukan penangkapan ikan di perairan Samudera Hindia tersebut.


Selain Kapal Pukat Harimau menyapu bersih semua ikan-ikan, baik yang besar atau yang kecil di laut. tak ayal, awak Kapal Pukat Harimau itu juga sering melakukan pengeboman, sehingga terumbu karang yang ada di laut juga rusak beserta ekosistem lainnya.


Akibatnya saat ini, perkembangan ikan-ikan yang ada di Laut Pesisir Pantai Barat pun menjadi terganggu dan berdampak pada menurunnya hasil tangkapan para nelayan. 


Seperti halnya pengakuan H (35) salah seorang nelayan warga Desa Batumundom Kecamatan Muara Batang Gadis (MBG). Dirinya bercerita bahwa saat ini penghasilan beliau dari menangkap ikan menurun drastis dari biasanya.


Dari menurunnya penghasilan tersebut, beliau menjadi bingung harus bekerja apa lagi untuk tambahan, selain menangkap ikan di laut, juga bingung untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya.


“Saat ini saya sedang berpikir apa lagi yang harus saya lakukan dan kerjakan agar bisa buat tambahan penghasil untuk mencukupi biaya hidup keluarga. Bila mengharap dari hasil menangkap ikan saja tidak cukup," ungkapnya, Minggu (31/07/23).


Saat wartawan bertanya apa yang menyebabkan turunnya pendapatan dari hasil menjadi nelayan. H mengatakan, bahwa dia menduga kuat sedikitnya hasil tangkapan ikan karena bebasnya Kapal Pukat Harimau menangkap ikan di perairan Pesisir Pantai Barat.


Sehingga lanjutnya, semua ikan besar dan kecil tidak tersisa lagi untuk dijaring. Apalagi pengeboman pun juga dilakukan oleh Kapal-kapal Pukat Harimau, yang membuat rusaknya terumbu karang yang jelas notabene di larang oleh negara.


“Saya berharap adanya penertiban bagi Kapal-kapal Pukat Harimau yang beroperasi di perairan Laut Pesisir Pantai Barat ini. Agar kami nelayan kecil ini bisa juga mengais rezeki," pungkasnya sedih.


Dari informasi yang dihimpun wartawan, saat ini warga Pantai Barat membeli ikan ke Kota Sibolga. Sementara ikan yang dibeli tersebut diduga kuat berasal dari perairan Laut Pesisir Pantai Barat Kabupaten Madina. 


(Syawal)

×
Berita Terbaru Update