![]() |
| Persiapan Kickoff Bupati Madina Cup I 2023. (oto koleksi) |
Metro7news.com|Madina - Manager Kesebelasan Badai Selatan FC Kelurahan Sipolu-polu Kecamatan Panyabungan, Ammar Sanjaya kesalkan ketidak profesionalan wasit pada Turnamen Bupati Madina CUP I Tahun 2023 yang di selenggarakan di Lapangan Mangga Dua.
Dia mengatakan, banyak pelanggaran dan kesalahan yang mengakibatkan kerugian bagi Tim Kesebelasan Badai Selatan FC tidak dilihat oleh wasit tengah dan hakim garis, seperti Handball, posisi offside yang mengakibatkan gol.
"Kami dari Tim Badai Selatan Kelurahan Sipolu-polu merasa tidak puas diajang piala Bupati Madina CUP I di Lapangan Mangga Dua karena di setiap pertandingan Tim Badai Selatan selalu dicurangi oleh segenap wasit yang memimpin pertandingan, yang lebih patalnya diputaran 8 besar, hakim garis selalu ketinggalan dari pemain belakang sehingga tidak bisa melihat posisi offside," sebut Ammar Sanjaya, Jum'at (11/08/23)
Ketidak profesionalan wasit yang memimpin pertadingan pada Bupati Madina CUP I ini sangat jelas terlihat karena disaksikan banyak penonton penggemar sepak bola di Kabupaten Mandailing Natal, terlihat dari wasit yang pergerakannya lamban sehingga tidak jarang memicu emosi pemain dan penonton juga.
"Dan wasit tengah selalu jauh dari pemain dan tidak bisa melihat jelas pelanggaran atau handball (wasit dan asisten wasit tidak layak lagi memimpin pertandingan lantaran badannya terlalu besar dengan berat badan mereka rata-rata hampir 90 Kg," papar Manager Badai Selatan FC.
Bahkan akibat dari kurang profesionalnya wasit yang memimpin pertandingan, Melalui Manager Badai Selatan FC telah mengajukan protes namun tidak diterima oleh panitia pelaksana pertandingan bahkan meminta uang agar protesnya bisa diterima.
"Gol pertama dan gol kedua semua penonton menyatakan benar offside. Sehingga itu hampir memicu keributan, Badai Selatan FC sudah melayangkan protes dan tidak berterima, dan panitia meminta uang Rp 500.000, biar di terima protesnya," ungkap Ammar Sanjaya dengan penuh rasa kesal atas ketidak profesionalan wasit dan hakim garis serta Panitia Pertandingan Bupati Madina CUP I.
(MSU)
