Gawat Kali Bah !! Kantor Kepala Desa Hutabulu Tanpa Penghuni

 



 

Gawat Kali Bah !! Kantor Kepala Desa Hutabulu Tanpa Penghuni

Jumat, 13 Oktober 2023

Kantor Desa Hutabulu, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara kosong melompong tidak satu pun terlihat perangkatnya, walau sudah masuk jam kerja.

Metro7news.com|Tarutung - DPC SPRI Tapanuli Utara lagi gencar- gencarnya melakukan monitoring ke instansi pemerintahan di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Provinsi Sumatra Utara, seperti  ke kantor Desa, Kamis (12/10/23).


Secara umum masyarakat sudah mengetahui, kalau kantor kepala desa merupakan tempat pengaduan, juga tempat pelayanan keperluan surat-menyurat atau administrasi bagi masyarakat.



Lain halnya di Desa Hutabulu Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, hasil pantauan Tim DPC SPRI TAPUT, kantor kepala desa tersebut walaupun sudah buka, namun sayangnya tidak terlihat penghuninya alias tidak ada satupun terlihat perangkat desanya yang siapa melayani masyarakatnya.


Jadi bagaimana masyarakat mau berurusan, sedangkan kantor desa itu tidak ada perangkatnya. Sementara jam kerja sudah berlangsung. Hal ini harus menjadi perhatian Camat Siborong-borong untuk menegurnya.


Saat Tim DPC SPRI Taput menyambangi kantor desa tersebut untuk melakukan kontrol sosial ke Kantor Desa Hutabulu, jam sudah menunjukkan ke angka 10:45 WIB, ironisnya, tidak satu pun perangkat desa terlihat di tempat. 


Tim mencoba mencari tau, mengapa kantor desa tidak ada satu orang pun terlihat perangkatnya. Kemudian Tim coba menghubungi kepala desa, sayangnya handphonenya tidak aktif. 


Selanjutnya, Tim mempertanyakan kepada istri kepala desa, jawabnya lagi pergi ke kebun.


"Bapak lagi pergi kebun," jawab istri enteng.


Untuk menjadi bahan bukti nanti, kemudian Tim merekam melalui video kondisi kantor desa sesuai dengan keadaan pada saat itu. Pada saat pengambilan video, seseorang ada yang datang dan menghampiri Tim DPC SPRI Taput, dan mempertanyakan kepada orang itu, kenapa kantor desa tidak ada perangkatnya.


Orang tersebut mengaku sebagai Kaur Tata Usaha (TU) di Kantor Desa Hutabulu mengatakan, kalau para perangkat desa lagi pergi ke pesta, hingga Tim sedikit bingung dengan pengakuannya sebagai Kaur TU.


"Mungkin yang di maksudnya, Kaur Pemerintahan Desa," jelas Tim dengan sedikit tersenyum.


Ketua DPC SPRI TAPUT, Lamhot Silaban, ST, yang juga sebagai Sekretaris DPC LSM Lembaga Pemantauan Pembangunan dan Aset Sejahtera Republik Indonesia (LPPAS-RI) Taput memberi tanggapannya mengenai hal tersebut, Kabupaten Tapanuli Utara memang masih kental dengan budaya adat istiadat Batak Toba nya, yang identik dengan pesta yang harus dihadiri.


"Namun tidak harus berarti perangkat desa tidak ada yang standby di kantor desa.tersebut," jelas Lamhot Silaban kepada awak media.


Ditambahkannya, pengakuan dari istri kepala desa, kalau kepala desa pergi ke kebun atau keladang, sudah berbeda dengan pengakuan yang mengaku dirinya sebagai perangkat desa bagian tata usaha yang mengatakan kalau kepala desa sedang menghadiri pesta.


"Keterangan ke dua orang itu, sudah bertolak belakang, satu bilang pergi ke ladang, yang satu lagi menghadiri pesta. Jadi mana yang betul," ucap Lamhot sambil tertawa.


Sudah berkali-kali terjadi hal seperti ini kata Lamhot Silaban, mengenai kantor desa tutup, kantor desa terbuka, tetapi tidak ada perangkat desanya pada saat jam kerja di Kabupaten Tapanuli Utara,


"Saya minta melalui Dinas PMD dan kecamatan harus lagi dan lagi mensosialisasikan pemerintah desa yang lebih disiplin kepada para perangkatnya. Termasuk kepada kepala desanya," tegas Lamhot.


Sambung Lamhot, dengan tujuan agar para aparatur desa harus aktif menjalankan tugas pelayanan bagi warga masyarakat, dan harus disesuaikan dengan jam kerja yang telah ditetapkan setiap harinya, juga sesuai dengan peraturan Kementrian Desa.


"Soalnya sampai saat ini masih ada saja para oknum kepala desa dan perangkatnya tidak  patuh dengan aturan, dan tetap saja melanggar aturan yang telah di tentukan, jadi terkesan para perangkat desa memakan gaji buta," pungkasnya.


Hingga berita ini dikirim ke meja redaksi, setelah di konfirmasi, Kepala Desa Hutabulu, Martua Simanjuntak tidak ada memberikan tanggapannya.


(B. Simanjuntak)