 |
| Mobil Dinas Perikanan Deli Serdang bertukar tangan, sekarang ini digunakan Kalak BPBD. |
Metro7news.com| Lubuk Pakam - Ada-ada saja kelakuan oknum Organisasi Perangkat Daerah(OPD) Kabupaten Deli Serdang, sepertinya tidak lagi menjalankan peraturan, sehingga hal tersebut menjadi pertanyaan publik.
Seperti yang terjadi di Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deli Serdang, dalam hal ini Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD, Amos F Karo Karo, diduga tidak bertanggung jawab terhadap aset yang di milikinya, kini raib entah kemana. Sekarang ini dia menggunakan aset milik dinas lain.
Hasil investigasi awak media ini, Mobil Mitsubishi Double Cabin warna hitam dengan nomor polisi BK 8920, yang seharusnya digunakan Kadis Perikanan Kabupaten Deli Serdang, kini digunakan oleh Amos F Karo Karo.
"Mobil Dinas BPBD Deli Serdang juga dengan merek yang sama Mitsubishi Double Cabin. Tetapi kalau warna untuk Dinas BPBD, warna Orange," jelas Sumber yang namanya tidak mau dituliskan, Senin (08/01/24).
Tetapi kebelakang ini, mobil dinas yang di beli menggunakan uang rakyat tidak terlihat lagi terparkir lagi di halaman Dinas BPBD.
Selanjutnya, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Deli Serdang, Drs. Iwan Januar Salewa saat dikonfirmasi awak media melalui WhatsApp (WA), mengenai mobil Dinas Perikanan yang digunakan oleh Kadis BPBD.
Sayangnya Kadis Perikanan enggan menjawab konfirmasi awak media ini dan memilih bungkam, walaupun terlihat sudah ceklis dua.
Begitu juga halnya dengan Amos F Karo Karo, juga memilih bungkam saat di konfirmasi awak media.
Sementara, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Deli Serdang, Baginda Thomas Harahap, SH mengatakan, bahwa mobil dinas tersebut dilakukan pemindahan aset melalui berita acara antar OPD yang pemindahan diketahui Sekdakab.
"Mengenai mobil dinas tersebut sudah dilakukan pemindahan aset melalui berita acara yang diketahui Sekda," tulisnya di WA.
Tetapi ketika dipertanyakan Mobil Mitsubishi Double Cabin warna Orange yang selama ini milik dinas tersebut dimana posisi keberadaannya.
"Saya tidak mengetahuinya, coba tanyakan langsung kepada dinas tersebut," pintanya kepada awak media ini.
Sementara sang pendekar BPBD tersebut tidak mau memberikan penjelasan.
(red)