Assosiasi Jasa Konstruksi Se-Kabupaten Madina Audiensi dengan Bupati H Saipullah Nasution -->

Assosiasi Jasa Konstruksi Se-Kabupaten Madina Audiensi dengan Bupati H Saipullah Nasution

Rabu, 22 Oktober 2025

Foto bersama Bupati Madina H Saipullah Nasution bersama Ketua Asosiasi Pengusaha jasa kontruksi se Madina, Selasa (21/10/25).

Metro7news.com|Madina - Sebanyak enam  organisasi pengusaha jasa konstruksi aktif yang tergabung dalam Lintas Assosiasi Jasa Konstruksi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) melakukan audiensi dengan Bupati Madina, H. Saipullah Nasution,  Selasa (21/10/25) sore.


Keenam organisasi jasa konstruksi itu terdiri dari BPC Gapensi dengan Ketua Ahmad Budiman Borotan, DPC Aspeknas dengan Ketua Mizwar Panjaitan, DPC Gapeksindo dengan Ketua Sarmin Harahap, DPC Gapeknas dengan Ketua Edy Syaputra.


Serta DPC Aspekindo dengan Ketua Martua Nauli Lubis, dan DPC Aksindo dengan Ketua Roni Moranda. Acara audiensi berlangsung di Ruang Kerja Bupati Madina yang turut dihadiri Plt Kadis PU Madina, Ahmad Faizal Lubis dan Plt Asisten II, Muktar Afandi Lubis. 


Ketua BPC Gapensi Madina, Ahmad Budiman Borotan kepada bupati menyampaikan pemikiran tentang perlunya sinergitas antara organisasi jasa konstruksi dengan pemerintah daerah dalam mensukseskan program pembangunan searah dengan visi dan misi daerah. Budiman berharap peran jasa konstruksi di Madina benar-benar memiliki tempat seperti di rumah sendiri. 


Sementara, Ketua DPC Aspeknas Madina, Mizwar Panjaitan kepada bupati menyampaikan harapannya agar dimasa kepemimpinan H.Saipullah Nasution ini kontraktor lokal benar-benar bisa memperoleh kesempatan dalam mengembangkan usaha jasa konstruksi, sehingga kesempatan kerja bagi masyarakat lokal lebih terbuka lebar. 


Mizwar Panjaitan juga menjelaskan, dimasa pemerintahan sebelumnya, persentase kegiatan fisik untuk kontraktor lokal paling tinggi di angka 20 sampai 25 persen. Selebihnya itu lebih banyak yang menikmati proyeknya adalah orang luar daerah dengan berbagi identitas. 


Kondisi ini rill atau data basenya bisa dilihat bersama pada LPSE, yang berimplikasi pada banyaknya kontraktor lokal yang tidak bisa mempertahankan izin berlaku perusahaan. 


Disisi lain, situasi ini juga mengakibatkan banyak kontraktor tidak bisa mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang berkaitan dengan usaha jasa konstruksi, dan pada akhirnya kontraktor lokal tidak punya kemampuan atau minim kesempatan untuk mengikuti kegiatan lelang tender. 


Sarmin Harahap, Ketua DPC Gapeksindo Madina menyampaikan harapannya supaya proses lelang tender di Madina agar mempertimbangkan sistim e katalog saja untuk menghindari pemenang tender dengan nilai penawaran terendah mencapai 18-20 persen dari pagu anggaran. 


Angka penawaran yang fantastis ini di khawatirkan akan berdampak buruk pada mutu dan volume proyek di lapangan.


" Atas kondisi ini, kami ibaratnya anak datang mengadu kepada orang tua kami. Pak bupati yang juga sebagai pembina assosiasi konstruksi, kiranya berkenan memberikan arahan sehingga kontraktor lokal di Madina ini benar-benar diberdayakan kedepan," ucap Ketua DPC Gapeknas Madina, Edy Syahputra. 


Menanggapi Lintas Assosiasi Jasa konstruksi, Bupati Madina, H.Saipullah Nasution mengimbau supaya masyarakat yang menekuni usaha bidang jasa konstruksi harus terus belajar dan mempersiapkan diri dengan aturan-aturan jasa konstruksi yang terus berkembang dan moderen supaya bisa bersaing dengan sehat. 


Bupati juga mengatakan, secara teknis terkait proses proyek ini memang kewenangannya kepala dinas di instansi masing-masing. Namun keberpihakan pemerintah terhadap pengusaha lokal itu suatu keharusan. 


Bupati mencontohkan, proyek APBN untuk Madina yang di perjuangkan ke pusat tahun ini, meski pemenangnya perusahaan BUMN, bupati tetap minta kepada mereka untuk melibatkan pengusaha-pengusaha lokal.


Bupati juga berharap pengusaha jasa konstruksi saat ini bisa sabar dalam menyikapi situasi yang saat ini efisiensi anggaran secara nasional, dan Madina sendiri mengalami sehingga porsi pembangunan fisik menjadi minim dan bupati tidak bisa berbuat banyak untuk membangun. 


Namun begitupun, melalui pendekatan dan jaringan ke pusat, bupati tetap berjuang melakukan pendekatan sehingga pembangunan Madina di berbagai sektor kepentingan masyarakat tetap bisa terbantu seperti sektor jalan dan juga sektor pertanian.


(MSU)