![]() |
| Aksi damai massa dari GMPAM Sumut didepan Kantor Perumda Tirtanadi. (dok/firdaus) |
Metro7news.com|Medan - Dinilai tidak berkompeten dalam memimpin Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi, massa dari Gerakan Masyarakat Peduli Air Minum (GMPAM) menggeruduk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut dengan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Perumda Tirtanadi, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Kamis (13/11/25) pagi.
Dalam aksinya, massa menuntut Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) untuk memeriksa dan mengusut tuntas dugaan selisih dana penerimaan dari pelanggan air minum rumah tangga dan industri ke kas negara yang disebut hanya mencapai Rp 45 miliar.
Koordinator aksi, Johan Merdeka, dalam orasinya menyebutkan, bahwa jumlah setoran tersebut dinilai tidak wajar untuk sebuah perusahaan daerah sebesar Perumda Tirtanadi yang melayani mayoritas warga Kota Medan.
"Bayangkan saja, Perumda Tirtanadi milik rakyat Sumatera Utara, tapi setoran ke kas negara hanya Rp 45 miliar per tahun. Ini mengindikasikan adanya kebocoran dan praktik kecurangan di tubuh Perumda Tirtanadi," ujar Johan di tengah orasi.
Johan juga menuding adanya dugaan keterlibatan mafia proyek di lingkungan Perumda Tirtanadi yang disebut-sebut dikendalikan oleh seseorang berinisial D atau DVD, yang memiliki jaringan dengan sejumlah pejabat perusahaan, anggota DPRD, dan oknum aparat.
"Sosok ini diduga kuat mengatur jalur proyek dan rekanan tertentu di Perumda Tirtanadi. Relasinya luas dan berpengaruh, sehingga praktik tidak sehat itu terus berjalan," tambahnya.
Selain menyoroti dugaan kebocoran dana, massa GMPAM juga menilai Direktur Utama Perumda Tirtanadi, Ardian Surbakti, tidak kompeten dalam memimpin perusahaan daerah tersebut.
Menurut mereka, penempatan Ardian sebagai direktur utama lebih bernuansa politik dan nepotisme dibandingkan profesionalisme.
"Dia dulu tim sukses Bobby Nasution (Gubernur Sumut) dan tidak memahami seluk-beluk pengelolaan air minum. Ini menunjukkan lemahnya proses seleksi dan kurangnya profesionalitas dalam pengangkatan pejabat," tegas Johan.
Massa juga menuntut agar Direksi Perumda Tirtanadi lebih terbuka dan mau mendengar aspirasi masyarakat, khususnya pelanggan air minum di Kota Medan yang mengeluhkan layanan air yang belum optimal.
Menanggapi aksi tersebut, Sekretaris Perusahaan (Sekper) Perumda Tirtanadi, Nurlin, menemui massa dan menyampaikan bahwa Direktur Utama sedang mengikuti rapat di luar kantor. Ia berjanji akan menyampaikan seluruh aspirasi yang disampaikan kepada pimpinan.
"Pak Dirut sedang rapat di luar kantor. Nanti aspirasi dari rekan-rekan akan saya sampaikan langsung ke beliau. Jika diperlukan, akan dijadwalkan pertemuan langsung dengan Direktur Utama," ujar Nurlin di hadapan peserta aksi.
Pantauan wartawan di lokasi, aksi unjuk rasa berlangsung damai dan tertib dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan TNI yang menjaga keamanan di sekitar area Kantor Perumda Tirtanadi.
(Firdaus)
