Rafa Aditya Bocah 9 Tahun Yang Mengalami Lumpuh Layu, Butuh Uluran Tangan Dermawan


 

Rafa Aditya Bocah 9 Tahun Yang Mengalami Lumpuh Layu, Butuh Uluran Tangan Dermawan

Rabu, 16 Februari 2022

Rafa Aditya bocah usia 9 tahun mengalami lumpuh layu secara tiba-tiba, sekarang ini butuh uluran tangan dari dermawan. (Foto : Fendi Lubis)


Metro7news.com, Medan Deli - Seorang bocah usia 9 tahun mengalami penyakit lumpuh layu secara tiba-tiba. Anak pasangan dari suami istri, Hendra Gunawan dan Farida Nur, yang tinggal di Jalan Kayu Putih Komplek Rusunawa, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli.


Anaknya bernama Rafa Aditya (9), yang masih bersekolah kelas II di Sekolah Dasar Negeri Jalan Yos Sudarso, tergolek layu lemas sejak minggu kemarin. Sekarang ini, Rafa tidak bersekolah lagi, juga bermain bersama teman- temannya.


Menurut cerita orang tuanya kepada awak media ini, Rabu (16/02/2022), sekitar sore. Penyakit aneh anaknya mulai dirasakan oleh Rafa sejak Minggu (13/02/2022) kemarin. Selanjutnya pada saat Senin pagi saat akan bersekolah sudah tidak mampu menggerakkan tubuhnya sebelah kiri.




" Sakit Rafa sudah mulai ada tanda-tanda lemas waktu hari Minggu kemarin, kemudian besoknya waktu mau berangkat ke sekolah, jatuh terkulai secara tiba-tiba tidak bisa gerakan tangan kirinya,"ucap ibunya sedih bercampur tangis.


Kemudian hingga saat ini tidak dapat menggerakkan tubuhnya lagi, sebab  mengalami lumpuh total bahkan menggerakkan mulut untuk makan sudah tak bisa lagi.


"Bahkan untuk makan tidak sanggup lagi, harus diberikan susu pakai sendok untuk bertahan,"ujar Hendra ayahnya.


Keterangan dari Hendra, dirinya sudah mencoba membawa ke salah satu rumah sakit di Kota Medan, namun dirinya keberatan jika harus melalui prosedur penanganan Covid-19. Sehingga tidak jadi diperiksa secara medis penyebab sakit yang diderita oleh anak nya.


"Anak saya bukan Covid, kenapa diminta harus tanda tangan, makanya saya bawa lagi pulang," kesalnya. 


Keseharian Hendra sebagai buruh bangunan, mengaku tidak memiliki dana guna pengobatan untuk Rafa Aditya, apalagi secara jangka panjang.


"Kami mohon kepada para donatur yang berbaik hati membantu pengobatan anak saya, kami tidak sanggup melihat kondisi nya, apalagi keinginan untuk bersekolah masih kuat," ucap Hendra sambil menangis haru. (FL)