![]() |
| Lembaga GNPK-RI Kabupaten Brebes mengelar acara Halalbihalal. (foto : Zen |
Metro7news.com | Brebes - Keluarga Besar Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI), Kabupaten Brebes, mengelar acara Halalihalal bertempat di Kantor Sekretariat GNPK-RI, di Jalan Sultan Agung Brebes, Minggu (08/05/2022), yang dimulai pukul 09:00 WIB, hingga selesai.
Turut hadir pada acara tersebut, jajaran pengurus calon anggota GNPK-RI se-Kabupaten Brebes, Bupati Brebes yang di wakilkan, Kapolres Brebes, yang di wakilkan, Dandim Brebes, Kajari, Kejati, serta para kyai dan ulama. Semuanya berkumpul bersama dalam suasana yang kental dan nuansa kekeluargaan, serta kebersamaan yang saling menghormati.
Pada kesempatan itu, Budi Prabowo, SH, selaku Ketua GNPK-RI Kabupaten Brebes mengucapkan, terima kasih kepada semua undangan yang hadir. Kami dari Keluarga Besar GNPK-RI, tidak lupa memohon maaf yang sebesar-besarnya jika dalam penyelenggaraan acara Halalbihalal perdana ini ada yang kurang berkenan.
GNPK-RI ini telah berdiri sejak 2016, kemudian di Tahun 2022, kami dilantik dengab beranggotakan 7 orang. Alhamdulilah hingga saat ini di tiap kecamatan telah terbentuk kepengurusan GNPK-RI.
"Sekarang ini telah terbentuk 17 kecamatan se-Kabupaten Brebes. Alhamdulilah, bulan Ramadhan kemarin telah selesai semuanya," ungkapnya.
Dengan terbentuknya, GNPK-RI tingkat kecamatan, karena korupsi sudah menjalar ke pedesaan. Jadi bukan hanya di kota saja korupsi itu ada.
"Maka Ormas GNPK RI dan masyarakat harus punya peran penting untuk mengawasi kegiatan bentuk apapun yang menggunakan anggaran pemerintah termasuk, APBN, APBD, BANPROV, juga ADD," tandasnya.
Sementara H, M Basri Budi Utomo, S.IP, selaku Ketua Umum GNPK-RI Pusat, di sela- sela sambutannya, menjabarkan keprihatinannya ke para anggota dan pengurus GNPK-RI, Kabupaten Brebes juga para tamu undangan. Dimana reformasi lahir tujuannya untuk menjadikan rakyat lebih makmur dan sejahtera.
"Namun sampai saat ini, cita-cita reformasi itu belum terpenuhi dan kehidupan rakyat Indonesia semakin sulit," ujarnya.
Para pejabat yang seharusnya sebagai pengayom, pelindung dan melayani masyarakat masih bergelut untuk memperkaya diri sendiri maupun kelompoknya.
Menurutnya, ingin rasanya kepada koruptor diberi hukuman mati saja. Sebagai Ketua Umum.GNPK-RI, Budi Utomo telah memberi amanah kepada Asrofis, sebagai Kepala Deputi Diklatus dan Peningkatan SDM Pusat, bahwa di daerah Brebes tingkat korupsi sudah banyak.
Karena penyimpangan bukan di kota saja, akan tetapi juga tingkat desa di sinyalir banyak penyimpangan juga.
"Maka saya sebagai Ketua Umum GNPK-RI memberikan amanah kepada Asrofi untuk menjadikan Brebes sebagai projek percontohan nasional. Karena beliau mengetahui seluk-beluk Kabupaten Brebes ini seperti," tambahnya.
Menurutnya, korupsi adalah kejahatan luar biasa, yang harus di berantas dengan cara luar biasa. Kalau tidak bisa dibina harus kita dibinasakan. Para koruptor itu kuman- kuman yang harus dibersihkan karena bangsa ini sedang sakit.
"Mudah-mudahan kedepannya Brebes dengan adanya simulasi projek percontohan bebas dan bersih dari korupsi sehingga terwujud kemakmuran dan kesejahteraan." pungkasnya
(Zen)
