-->

Notification

×

Iklan

Menindaklanjuti Dumas, Muspika Percut Sei Tuan Gerebek Lokasi Panti Pijat

Kamis, 08 Desember 2022 | Desember 08, 2022 WIB Last Updated 2022-12-08T11:53:16Z

 

Lokasi protitusi berkedok panti pijat yang menjamur di Kecamatan Percut Sei Tuan. (foto : yan)

Metro7news.com | Percut Sei Tuan - Menjamurnya tempat-tempa maksiat yang berkedok panti pijat membuat warga menjadi gerah, dan melaporkan kegiatan mereka  tersebut ke Muspika Kecamatan Percut Sei Tuan.


Dalam menindaklanjuti pengaduan masyarakat (Dumas), Muspika Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, menggerebek lokasi panti pijat di Jalan Perhubungan, Pasar XII, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan.


Pengerebekan itu dipimpin Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Percut Sei Tuan, Harun Indra Mulia dengan melibatkan Personel dari Polsek Percut Sei Tuan dan  Koramil 13 Percut Sei Tuan beserta perangkat Desa Bandar Klippa, Kamis (08/12/22) sekira pukul 15.00 WIB.


Sayangnya, pengerebekan yang dilakukan Muspika Percut Sei Tuan itu tidak berhasil karena adanya kebocoran informasi kepada mereka. Sehingga banyak lokasi yang menutup usaha mereka.

 

"Karena ada kebocoran informasi, banyak usaha-usaha panti pijat di daerah tersebut yang tutup. Sementara Muspika hanya dapat memberi peringatan kepada pengusha saja," jelas Kasi Trantib Kecamatan Percut Sei Tuan.


Menurutnya, karena menjamurnya tempat-tempat lokalisasi maksiat yang berkedok panti pijat di daerah tersebut, yang menyediakan wanita-wanita pemuas nafsu kepada lelaki hidung belang, masyarakat menjadi gerah.


"Laporan ini dari masyarakat sekitar kepada kami, sehingga kami harus menggambil tindakan untuk menutup kegiatan mereka tersebut," ucap Kasi Trantib.


Masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya minta kepada Muspika Kecamatan Percut Sei untuk menutupnya.


"Kami berharap kepada Muspika Kecamatan Percut Sei Tuan, razia tempat maksiat yang berkedok panti pijat ini jangan sampai disini saja, tetapi berkelanjutan," ungkap masyarakat.


(Yan)


 








.

×
Berita Terbaru Update