Oknum security Pertamina yang melakukan sikap tak terpuji kepada awak media di Instalasi BBM Pertamina Kisaran. (foto : Dst7)
Metro7news.com | Asahan - Tugas wartawan dalam menyampaikan informasi terkadang memang mendapat penolakan dari berbagai pihak yang tidak memahami undang-undang, apalagi jika wartawan tersebut dinilai dapat menyeret nama dan membahayakan citra seorang pejabat.
Hal tersebut juga terjadi pada awak media ini, Rabu (07/12/22) saat akan melakukan konfirmasi kepada pihak Pertamina di Instalasi BBM Pertamina Kisaran terkait maraknya pelayanan jerigen yang dilakukan oleh SPBU 14.213.276 Singguan Sei Tualang Raso Tanjung Balai.
Dari awal, saat masih berada di pintu masuk, melihat kehadiran awak media, seorang security yang berada di pos jaga langsung bereaksi dengan gaya tubuh yang seakan tak bersahabat. Security tersebut pun langsung keluar dan menghampiri awak media dengan segudang pertanyaan.
Saat disampaikan bahwa awak media ingin melakukan konfirmasi, dengan nada tinggi sang security pun menanyakan surat tugas wartawan.
"Mau konfirmasi apa. Mana surat tugas mu," ucapnya cetus.
Awak media mencoba memberi pengertian bahwa konfirmasi yang ingin dilakukan terkait masalah SPBU sembari memberikan surat tugas kepada security tersebut. Surat tugas yang dibaca dan dibentangkan security dibawah hujan, jelas membuat surat tugas tersebut menjadi basah.
Hal itu pun akhirnya membuat wartawan menegur perbuatan security, mulai dari sikap yang tak ramah, seakan anggar hebat dan melayani tamu dengan cara-cara yang tak santun serta memperlakukan surat tugas wartawan dengan sesuka hati.
Teguran wartawan ternyata tak diindahkan oleh security, yang pada akhirnya memicu perdebatan dan adu mulut antara wartawan dan security di Instalasi BBM Kisaran.
Awak media ini pun merasa telah dipermainkan oleh petugas security tersebut, yang dari awal sudah berniat menutupi keberadaan Kepala Instalasi (PO) BBM Pertamina Kisaran.
Terkait hal tersebut, awak media ini mencoba melakukan konfirmasi kepada Zacky, Public Relation Pertamina MOR I Sumbagut di Medan melalui seluler.
Awak media pun menanyakan, apakah Pertamina tidak pernah memberi pemahaman kepada security terkait tugas Jurnalis yang dilindungi oleh undang-undang.
Mengapa semua yang berkaitan dengan Pertamina, mulai dari tingkat SPBU hingga ke tingkat yang lebih tinggi seperti Instalasi BBM selalu saja merasa risih dengan kehadiran wartawan.
Jika ada wartawan yang ingin melakukan tugasnya, sekuat mungkin Pertamina akan menolak hal tersebut.
Menanggapi pertanyaan awak media, Zacky menerangkan bahwa apa yang dilakukan oleh security di Instalasi BBM Pertamina tersebut merupakan SOP Objek Vital Nasional.
"Itu SOP Obvitnas bang, mohon dimaklumi," ucap Zacky.
Saat diterangkan bahwa tugas Jurnalis dalam mempublikasikan sebuah hal yang terjadi di lapangan merupakan sebuah kontribusi bagi Pertamina untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik lagi, Zacky pun terdiam dan enggan menjawab.
Kepala Instalasi BBM Pertamina Kisaran merupakan sosok yang juga ikut bertanggung jawab atas perilaku tak bersahabat, kaku, emosional dan tak terpuji yang dilakukan oleh securitynya. Hal harusnya tak terjadi di sebuah perusahaan elit seperti Pertamina.
Awak media juga meminta kepada PO Instalasi BBM Pertamina Kisaran untuk segera melakukan evaluasi dan penertiban terhadap security yang masih memakai cara-cara lama yang tidak humanis kepada setiap tamu yang ingin berkunjung ke Instalasi tersebut, agar citra Pertamina menjadi lebih baik lagi dimasa mendatang.
(Dst7)