|  | 
| Diduga pembuatan penutup saluran drainase (Cove slop) asal jadi dan tidak sesuai bestek. | 
Metro7news.com|Tanjungbalai - Setiap tahunnya pemerintah telah menganggarkan dana untuk pembangunan demi kepentingan masyarakat, baik itu fisik maupun non fisik.
Ini merupakan sebagai bentuk kepedulian kepada warganya yang termasuk wilayah kerja dari pemimpin yang sedang menjabat.
|  | 
| Dimana penutup (Cover slop) ketebalan bervariasi dan tidak sama. | 
Namun sayangnya, anggaran yang begitu besar dialokasikan untuk salah satu pembangunan fisik, dan dimanfaatkan pihak rekanan untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.
Sebagaimana pantauan sosial kontrol di Gang Sukun 2 Lingkungan VII Kelurahan Semula Jadi, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai, Kamis (27/07/23), dimana pembuatan cover slop atau penutup drainase dikerjakan asal jadi.
|  | 
| Besar besi untuk penjangga Cover slop diduga tidak sesuai bestek. | 
Pasalnya, temuan ini berdasarkan laporan warga setempat yang menerangkan jika pembuatan cover slop tersebut diletakkan begitu saja diatas dinding parit.
Anehnya lagi, pemasangannya hanya diganjal pakai batu bata tanpa diikat dengan semen, sehingga dikhawatirkan kekuatannya tidak maksimal.
Selain itu, cover slop dimaksud ketebalannya juga bervariasi antara 9 centimeter sampai 10 centimeter dengan menggunakan besi 9 mili yang di duga tidak sesuai dengan bestek.
Sementara nilai pagu berkisar 200 juta rupiah, sepertinya terlalu besar anggarannya sedangkan pekerjaannya asal jadi atau amburadul.
Sementara itu, papan plank sudah tidak tampak lagi di lokasi proyek dan menurut warga yang minta namanya tidak dipublikasikan mengatakan, sudah dibuka oleh pihak rekanan kemarin, Rabu (26/07/23) sore, setelah pemasangan cover slop selesai, walau kualitasnya tidak sesuai harapan.
"Sudah anggarannya besar, pekerjaannya asal jadi, dan tidak sesuai standard," ujar sumber yang namanya enggan di tulis.
Lebih lanjut dikatakan sumber, cover slop yang dipasang tersebut diduga bancuran semennya tidak sesuai. Sehingga mudah rapuh dan retak-retak sebagaimana terlihat pada cover slop yang tersisa di sekitar pekerjaan.
"Ini juga diduga karena kurangnya pengawasan dari pihak dinas terkait," ungkap sumber.
Terpisah, Ketua DPD Government Watch (GOWA) Kota Tanjungbalai, Irham Siregar kepada media ini di Sekretariatnya mengatakan, dalam waktu dekat akan menyurati pihak dinas terkait.
"Kami menilai itu tidak propesional memberikan pekerjaan kepada pihak rekanan yang mengerjakan asal jadi, dengan menggunakan dari APBD atau uang rakyat," tegas Irham.
(Dst7)
 
 
 
 
