![]() |
foto ilustrasi |
Metro7news.com|Aceh Singkil - Hingga memasuki pertengahan September 2023, masih ada tersisa 10 paket proyek di Kabupaten Aceh Singkil yang belum selesai di lelang oleh Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULPBJ) Aceh Singkil.
Dengan sisa waktu 3 bulan lagi masa pengerjaan, dikhawatirkan proyek tersebut tidak selesai dikerjakan dan terancam mati anggaran Desember mendatang.
PLT Kabag ULPBJ, Heri Afrianda, dikonfirmasi metro7news.com, Kamis (14/09/23) menyebutkan, masih ada tersisa 10 paket proyek fisik lagi yang sedang proses lelang.
Dari 10 paket tersebut, masing-masing 4 paket di Dinas Pendidikan yang masih dalam tahap sanggah. Yakni lanjutan Pembangunan Pagar SD Tulaan senilai Rp 475,1 juta.
Pembangunan Pagar SDN 3 Rimo Rp 475 juta, Pembangunan SDN 2 Gunung Lagan Rp 475,1 juta, dan Pembangunan Pagar SDN 1 Lae Balno senilai Rp 475,1 juta.
Kemudian, 2 Paket di Dinas Syariat Islam, yakni pembangunan RKB Dayah Gunung Meriah Rp 475,7 juta dan Pembangunan Masjid Desa Pandan Sari Rp 475,2 juta.
Kemudian 2 paket di Dinas Perindagkop, yakni pengadaan Booth Kontiner dan Becak Bermotor masing-masing senilai Rp 500 juta. Serta rehab berat Gedung Kantor BPKK Aceh Singkil senilai Rp 380,3 juta.
Kata Heri, sisa 10 paket proyek tersebut belum dilelang, karena dokumen yang terlambat masuk dari SKPK masing-masing.
"Termasuk ada tambahan 1 paket lagi yang akan tayang, karena ada paket yang batal lelang dan dialihkan ke Dinas Perikanan Aceh Singkil. Namun, dokumen lelang sampai ini belum masuk," terangnya.
Begitupun, Heri memastikan, seluruh tahapan lelang dipastikan akan tuntas akhir September ini, dan segera dituntaskan pelaksanaan pekerjaan sebelum mati anggaran.
"Kita harapkan akhir bulan September ini, semua tahapan lelang akan dituntaskan pelaksanaan pekerjaan sebelum mati anggaran," pungkasnya.
(jhonwer manik)