Pembangunan Rabat Beton di Desa Sibalanga Terkesan Asal Jadi, DPC SPRI : Banyak Ditemukan Keretakan dan Patah

 



 

Pembangunan Rabat Beton di Desa Sibalanga Terkesan Asal Jadi, DPC SPRI : Banyak Ditemukan Keretakan dan Patah

Senin, 06 November 2023

Pekerjaan rabat beton di Desa Sibalanga, Kecamatan Adian Koting, Kabupaten Taput terlihat sudah retak-retak dan pecah. 

Metro7news.com|Tarutung - Hasil investigasi DPC SPRI Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) terus berlanjut, ini memasuki bulan ke dua lembaga tersebut dan merupakan program kerja jangka pendek  lembaga tersebut memonitoring pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan uang negara banyak ditemukan asal jadi saja, tidak memperhatikan kualitas dan kuantitasnya.


Pada Kamis (02/11/23) Tim SPRI Taput menyambangi lokasi pekerjaan rabat beton di Desa Sibalanga, Kecamatan Adian Koting, Kabupaten Taput. Diduga baru beberapa bulan siap, pekerjaan rabat beton tersebut sudah rusak, terkesan pada waktu pengerjaan asal jadi saja, karena kurangnya pengawasan dari instansi terkait.


Akibatnya, pekerjaan rabat beton tersebut diduga tidak memperhatikan kualitas seperti yang tertuang dalam spesifikasi teknis atau rencana anggaran niaya (RAB), sehingga kualitas dan kuantitasnya rendah.


Bahari Simanjuntak selaku Kepala Bidang DPC SPRI Kabupaten Taput mengatakan,. ditemukannya pecah-pecah dan keretakan pekerjaan rabat beton dibeberapa titik, juga ditemukan panjangnya bervariasi. 


"Ini adalah merupakan bukti bahwa pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut diduga ada yang tidak beres, terlihat dari keretakan pada pekerjaan rabat beton itu, dan sebentar lagi akan patah," ujar Bahari Simanjuntak, Senin (06/11/23).


Sementara, salah seorang aparat desa yang berada di lokasi mengatakan, kalau pekerjaan itu bukan patah, tetapi sambungan lanjutan.


"Ini bukan patah, tetapi sambungan kelanjutannya," ucap aparat desa tersebut sambil meninggalkan Tim SPRI ditempat.


Lanjutnya, jika dilihat dengan teliti, pasangan rabat beton ini kelihatan tidak sesuai RAB, sehingga kata Bahari Simanjuntak, ini karena lemahnya pengawasan dari pihak terkait. Maka hasilnya seperti ini, amburadul dan tidak berkualitas.


Kepala Desa Sibalanga, Kecamatan Adian Koting, Arnold Panggabean saat dikonfirmasi Tim DPC SPRI Taput, mengatakan, belum dapat ditanggapi, karena belum serah terima.


"Terimakasih atas kritik sehatnya, kedepannya biar dapat saya perbaiki kinerjanya," tegasnya.


Diketahui, pekerjaan rabat beton di Desa Sibalanga dengan volume pekerjaan sepanjang 255 meter, kelebaran 2,5 meter dengan biaya fisik, RP 230.372.800. Dan biaya ops/umum : 11.239.200, jumlah keseluruhan nilai kegiatan sebesar RP 241.612.000 dengan sumber anggaran dana desa (APBN) Tahun 2023 kini kondisinya sudah pecah dan retak- retak.


(BH)