Longsor Putuskan Akses Dua Dusun di Desa Parinsoran, Pemerintahan Kecamatan Garoga Terkesan Tidak Peduli

 



 

Longsor Putuskan Akses Dua Dusun di Desa Parinsoran, Pemerintahan Kecamatan Garoga Terkesan Tidak Peduli

Rabu, 26 Februari 2025

Longsor memutuskan jalan penghubung antar dua dusun di Desa Parinsoran, Kecamatan Garoga, Tapanuli Utara.

Metro7news.com|Garoga - Akses jalan penghubung antara Dusun Lumban Bagasan dan Dusun Saurmatio Desa Parinsoran, Kecamatan Garoga, Tapanuli Utara (Taput), tertimbun tanah longsor disebabkan intensitas curah hujan sangat tinggi pada Sabtu (22/02/25) lalu. 


Paradon Siregar salah seorang warga Dusun Saurmatio mengatakan ke awak media Metro7news.com, peristiwa tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (22/02/25) lalu sekira pukul 18.00 WIB, mengakibatkan terputusnya arus lalu lintas dari arah Dusun Lumban Bagasan ke Dusun Saurmatio, dan sebaliknya, akibat bongkahan matrial tanah longsor menutupi badan jalan.


"Akubat peristiwa tersebut jalan menuju ke dua dusun itu terputus dan tidak dapat dilalui, karena badan jalan ditutupi oleh bongkahan tanah longsor," kata Paradon Siregar.


Dirinya juga menjelaskan, jalan tersebut merupakan akses utama penghubung kedua dusun. Akibatnya, anak sekolah dasar dari Dusun Saurmatio, harus berjalan kaki menuju sekolah yang berada di Dusun Lumban Bagasan. 


"Selain mengganggu akses perekonomian, anak sekolah dasar dari Saurmatio harus jalan kaki ke sekolah yang letaknya di Dusun Lumban Bagasan," tambahnya.

 

Ironisnya, sudah tiga hari setelah kejadian itu, baik pemerintah desa dan kecamatan tidak ada sedikit pun tindakan untuk pembersihan bongkahan-bongkahan tanah longsor tersebut.


Karena tidak ada yang peduli, akhirnya Paradon Siregar dan Pawer Hasibuan pada Rabu (26/02/25) sekira pukul 10.00 WIB, mereka mengambil inisiatif untuk membersihkan jalan dengan peralatan pacul dan golok dengan harapan agar bisa dilalui kenderaan roda dua. 


Dengan sekuat tenaga, mereka membuang bongkahan matrial tanah longsoran yang menutupi badan jalan. Alhasil dari kerja keras Paradon Siregar dan Pawer  Hasibuan, sekira pukul 14.00 WIB jalan tersebut dapat dilalui kenderaan roda dua.


"Parah kali, sudah tiga hari setelah bencana tersebut, tidak ada yang mau membersihkan mateial longsor itu, baik pemerintah desa dan kecamatan tidak ada yang peduli," pungkas Paradon Siregar. 


Padahal, harapan masyarakat Saurmatio kiranya ada empati dari pihak pemerintah desa dan Kecamatan Garoga untuk secepatnya menurunkan alat exavator untuk membersihkan bongkahan tanah longsor itu agar akses kedua dusun tersebut lancar. 


Saat dihubungi awak media kepala desa (Kades) Parinsoran melalui panggilan WhatsApp (WA) terkait peristiwa tanah longsor sehingga menutupi badan jalan penghubung Dusun Lumban Bagasan dan Saurmatio, tidak mau menjawab.


Sayangnya, sampai berita ini diterbitkan tidak ada keterangan sedikit pun yang didapat. 


(PS)