![]() |
| Acara coffee morning bersama Forkopimda Madina, Selasa (02/09/20255). |
Metro7news.com|Madina - Dalam menyikapi situasi dan kondisi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dampak dari kerusuhan yang diakibatkan adanya pihak-pihak yang memprovokasi aksi damai mahasiswa diberbagai penjuru Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menggelar forum silaturahmi dibungkus dalam agenda "Coffee Morning", Selasa (02/09/2025).
Acara coffee morning ini mengambil tempat di Pujasera Lia Garden Kelurahan Dalan Lidang Kecamatan Panyabungan, yang dihadiri Bupati Madina, H Saipullah Nasution, Ketua DPRD, H Erwin Efendi Lubis, SH, Kapolres Madina, AKBP Arie Sopandi Paloh, SH., SIK, Dandim 0212/TS, Letkol Arm Delli Yudha Nurcahyo, S.S., MM, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Agama, Kepala BNNK Madina dan sejumlah pemuka agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, pemuda dan Ormawa.
Dalam sambutannya, Bupati Madina, H Saipullah Nasution memaparkan, bahwa akibat dari dampak kerusuhan dan stabilitas politik di Indonesia sangat berdampak kepada perputaran ekonomi, dimana nilai tukar Rupiah ke Dollar Amerika (US) anjlok ke kisaran Rp 16.500 per Satu Dollar US. yang tentunya menyebabkan semakin parahnya ekonomi Indonesia.
![]() |
| Wakil Ketua SMSI Madina, M Syawaluddin menyampaikan pendapat dalam acara coffee morning bersama Forkopimda, Selasa (02/09/2025). |
"Dari dampak kerusuhan yang terjadi dapat kita lihat bersama nilai tukar Dollar semakin anjlok berkisar Rp 16.500/ Dollar, sehingga berdampak kebeberapa produk kebutuhan pokok yang kita harus impor," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Pengurus SMSI Madina yang diwakili M Syawaluddin dari Media Metro7news.com menyampaikan agar semua masyarakat pandai menyaring informasi yang beredar di media sosial, dan dapat membedakan mana media sosial dan media pers resmi yang berbadan hukum serta dapat dipertanggung jawabkan isi beritanya.
"Masyarakat harus mulai diberikan pemahaman perbedaan media sosial dan media pers resmi yang berbadan hukum, serta dapat memilah berita yang dapat dipertanggung jawabkan," ungkapnya.
M. Syawaluddin juga meminta kepada Bupati Madina segera mengkoreksi Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo), khususnya Bidang Pengolahan Data dan Informasi yang menerapkan pengkotak- kotakan wartawan di Kabupaten Madina.
"Diminta Kepada Bupati Madina untuk mengkoreksi Diskominfo, khususnya Bidang Pengolahan Data dan Informasi yang telah menerapkan pengkotak-kotakan wartawan, sebagai mana sudah terjadi," tegas Wakil Ketua SMSI Madina, M Syawaluddin, Selasa (02/09/2025).
(MSU)

