PB Pendawa Indonesia : Gubsu Berantas Narkoba Jangan Hangat-hangat Tahi Ayam -->

PB Pendawa Indonesia : Gubsu Berantas Narkoba Jangan Hangat-hangat Tahi Ayam

Selasa, 16 September 2025

Ketua Umum sekaligus pendiri PB PENDAWA Indonesia Sumatera Utara H Ruslan (foto-Firdaus Tanjung)

Metro7news.com|Medan - Pengurus Besar Persatuan Pemuda Jawa (PB Pendawa) Indonesia, Sumatera Utara berharap kepada Gubernur Sumatera Utara, Boby Nasution beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang bertekad untuk memberantas narkoba sampai ke akar akarnya jangan sampai seperti hangat- hangat tahi ayam (kurang serius).


Demikian dikatakan H. Ruslan Ketua PB Pendawa Indonesia baru-baru ini kepada wartawan di kediamannya si Jalan Advokat Raya Medan, Sumatera Utara. Gubsu dan jajaran terkait lainnya harus lebih memprioritaskan tekadnya untuk benar- benar direalisasikan. 


"Ini demi generasi bangsa, khususnya anak- anak muda dan remaja kita saat ini, tambah Ruslan Pendiri Pendawa ini, Minggu (14/09/25).


Seperti diketahui Pemerintah Propinsi Sumatera Utara (Pemprovsu ) saat ini  sedang gencar-gencarnya memberantas pengedar dan bandar narkoba yang menjadikan Sumatera Utara daerah 'subur' untuk dijadikan lumbung pemasok dan transit jaringan narkoba. 


Terutama kata Ruslan, bandar narkotika dan obat terlarang jenis sabu, hingga Sumatera Utara menjadi rangking pertama dari provinsi lainnya di Indonesia sebagai lumbung pengedar dan bandar narkoba. 


Tekad ini sudah dibuktikan oleh Gubernur Sumatera Utara, Boby Nasution berserta jajarannya, dengan menghancurkan kampung narkoba di daerah Deli Serdang Sumatera Utara baru-baru ini.


Namun, Ketua Pendawa ini pesimis dengan tekad Pemprovsu jika Sumatera Utara ini bebas dari para jaringan (pengedar/bandar) narkoba.  


"Saya pesimis dengan tekad Gubernur Sumatera Utara, Boby Nasution yang akan membersihkan Sumut dari pemakai dan jaringan narkoba jika Pemprov tidak melibatkan seluruh elemen masyarakat," ujarnya.


Pemprovsu harus melibatkan semua elemen masyarakat yang ada, seperti para ulama tokoh tokoh pemuda dan masyarakat, Ketua H Ruslan lagi. Disetiap pintu-pintu masuk yang dicurigai jadi gerbang pemasok bandar narkoba harus dibuat Posko-posko penjagaan ketat secara rutinitas.


Jadi untuk mematahkan mata rantai bagi para bandar atau pemasok barang haram itu. Tambah Ruslan lagi kepada wartawan.  Tentu kegiatan ini tidak terlepas dari anggaran untuk biaya rutinitasnya.  


"Ya, seharusnya Pemprov harus siap-siap mengalokasikan anggarannya," jelas Ruslan lagi.


Ketua Pendawa Indonesia ini berharap pihak kepolisian tidak tebang pilih untuk membumihanguskan pemakai, pengedar dan bandar barang haram tersebut. jangan ada istilah pemakai ditangkap pengedar dilepas.


(firdaus)