![]() |
| Gunung sampah hasil korekan parit sepanjang pajak Datuk Kabu Pasar III, masih menghiasi daerah tersebut. |
Metro7news.com|Percut Sei Tuan - Pasca Penggusuran Pajak Datuk Kabu Pasar III pada Jumat, 14 November 2025 lalu, ada yang masih tertinggal yang menjadi dilema baik bagi masyarakat maupun pengguna jalan yaitu Gunung sampah yang berdiri megah tanpa dibersihkan atau diangkut oleh Pemerintah Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
Namun hal itu sudah terjawab oleh Kasi Trantib Kecamatan Percut Sei Tuan, Harun Indra Mulia Lubis, SE bahwa pada Kamis pekan ini akan dibersihkan semuanya.
"Kamis pekan ini akan kita bersihkan semuanya bang," tulis Harum kepada awak media ini, Selasa (02/12/2025) malam.
Terpisah, awak media ini banyak mendengar juga opini-opini yang bermunculan pasca pengusuran para pedagang Datuk Kabu Pasar 3, Desa Tembung bahwa penggusuran itu hanya kerja setengah hati saja tanpa memikirkan keluhan-keluhan masyarakat tentang ada perlakuan tebang pilih. Ditambah lagi dengan dibiarkannya tumpukan sampah.
Memang di satu sisi, masyarakat mengapresiasi tindakan tegas dari Pemerintah Kecamatan Percut Sei Tuan menyahuti keluhan masyarakat dengan keberadaan pedagang di Jalan Datuk Kabu Pasar III, yang menjadi sumber kemacetan dan banjir.
"Kami merasa risih masih adanya gunung sampah yang tidak diangkut, itukan merusak pandangan dan estetika Jalan Datuk Kabu Pasar III. Ada apa ini, kenapa gunung sampah itu tidak diangkut dan dibersihkan," ujar warga yang namanya tidak mau disebutkan.
Soalnya tambah warga lagi, bukan hanya gunung sampah saja, bangunan yang berdiri diatas parit masih ada yang tidak di bongkar.
"Apakah ini namanya tidak tebang pilih, saya kecewa dengan kinerja Pemrintah Kecamatan Percut Sei Tuan terkesan tidak tegas menjalankan tugasnya," ketus warga.
Kita lihat, lanjut warga, Kasi Trantib Percut Sei Tuan berjanji pada Kamis ini akan dibersihkan gunung sampah yang masih menumpuk di sepanjang Jalan Datuk Kabu Pasar III itu.
"Kami tunggu janji Pak Kasi Trantib Percut Sei Tuan, jangan omon-omon saja nanti," tutup warga.
(red)
