![]() |
| Foto plang SMK Negeri I Botomuzoi, Kabupaten Nias. |
Metro7news.com | Nias - Sejumlah orangtua siswa SMK Negeri I Botomuzoi Kabupaten Nias dan Tokoh Pemuda dan Masyarakat Desa Hiliwaele I, serta kepala desa dari 4 desa di Kecamatan Botomuzoi Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara, minta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi agar segera mencopot Kepala Sekolah (Kasek) SMK Negeri I Botomuzoi, Drs.Faehusi Laoli.
Desakan pencopotan Kasek SMK Negeri I Botomuzoi oleh sejumlah orangtua siswa bersama tokoh masyarakat, terkait adanya dugaan krisis kepemimpinan. Drs.Faehusi Laoli sebagai Kasek SMK Negeri I yang dinilai semakin memburuk, sehingga berdampak pada merosotnya performa SMK Negeri I Botomuzoi beberapa tahun belakangan ini di mata masyarakat.
"Bila kondisi ini tidak kita selamatkan, dipastikan sekolah ini akan hancur kedepannya. Karena itu kami sebagai warga dan tokoh masyarakat di daerah ini mendesak agar Gubernur Sumut segera mencopot dan mengganti Kasek SMK Negeri I, Drs.Faehusi Laoli, supaya kondisinya kondusif kembali. Bila hal ini tidak direspon, maka untuk sementara kami bersama masyarakat akan menutup secara paksa sekolah ini," ujar PS Halawa selaku tokoh pemuda yang juga aktivis pemerhati pendidikan.
Hal ini diungkapkan PS Halawa dalam pertemuan yang difasilitasi Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Provinsi Sumut, antara orangtua siswa, tokoh masyarakat setempat dan beberapa Kades dengan kepala sekolah (Kasek) SMK Negeri I Botomuzoi dan guru-guru pengajar, di ruang praktek siswa SMK Negeri I Botomuzoi Selasa (26/07/2022)
Lebih jauh, PS Halawa membeberkan, kuatnya desakan pencopotan Kasek SMK Negeri I Botomuzoi, Drs.Faehusi Laoli, tidak terlepas dari kondisi sekolah yang di nilai semakin merosot dari tahun ke tahun, baik dari jumlah siswa yang mendaftar maupun mutu serta kualitas pendidikannya yang buruk, terbukti pada tahun 2021 hanya 44 siswa yang daftar, dan tahun 2022 hanya 43 siswa padahal tersedia 4 jurusan di sekolah tersebut.
"Kepemimpinan Drs.Faehusi Laoli yang dinilai arogan oleh sebagian guru-guru dalam pengambilan keputusan, tanpa mempertimbangkan usulan guru-guru lain yang memikirkan kepentingan sekolah secara menyeluruh," terangnya.
Ditambahkan PS lagi, Drs. Faehusi Laoli tanpa pertimbangan memberhentikan sepihak beberapa Guru GTT yang sudah lama mengabdi dan merupakan putra-putri daerah setempat, sehingga menambah parahnya kondusifitas belajar mengajar di sekolah tersebut.
Saat dikonfirmasi awak media ini kepada Drs Faehusi Laoli membantah semua tuduhan itu, dan mengatakan ini hanya masalah kecil yang dibesar-besarkan.
"iya, ada oknum guru minta jabatan untuk ditempatkan di bidang kesiswaan, namun karena saya tahu prestasi oknum guru tersebut minim dan pemalas, saya tidak memenuhi keinginannya. Sadar akan itu oknum tersebut buat ulah seperti yang terjadi saat ini," tandas Drs.Faehusi Laoli.
Terpisah, Kacabdisdik Provsu Waozaro Hulu, S.Pd.,M.IP yang dihubungi via selulernya, Selasa (26/07/2022) sekira pukul15.30 WIB tidak direspon, namun sumber resmi yang tidak mau disebut indentitasnya mengungkapkan dalam pertemuan bersama orang tua siswa dan tokoh masyarakat, Kacabdisdik Provsu Waozaro Hulu berjanji akan memproses secepatnya tuntutan tersebut.
Dan memastikan akan ada jawaban secepatnya dalam waktu dekat. Sembari meminta agar orangtua siswa dan para tokoh supaya mengakhiri mogok belajar para siswa yang telah berlangsung beberapa hari ini.
"Saya minta tolong agar anak-anak kita disuruh bersekolah kembali. Mulai besok (rabu-red) jangan ada lagi yang mogok, saya akan datang besok kesini memantau," pinta Kacabdisdik Provsu ini.
(ela)
