
Kanan Atas : Yulisisna Eriva. (Foto : Dst7)
Metro7news.com | Asahan - Dukungan demi dukungan terus mengalir kepada Koko Jatmiko, SH calon Kades nomor urut 2 Desa Hessa Perlompongan dalam Pilkades yang akan digelar pada 7 september mendatang. Setelah mendapatkan dukungan dari mayoritas pemuda yang tergabung didalam beberapa elemen organisasi, kini sejumlah kaum ibu yang berasal dari desa tersebut turut memberi pernyataan dukungannya terhadap Cakades dengan nomor urut 2, yakni Koko Jatmiko, SH.
Seperti yang dikatakan oleh Yulisisna Eriva kepada awak media ini, Senin (24/07/2022) bahwa dirinya bersama kaum ibu lainnya yang ada di desa tersebut siap untuk memenangkan calon kades no urut 2 Koko Jatmiko, SH.
"Saya beserta kaum ibu lainnya di desa ini telah siap memenangkan Koko Jatmiko, SH menjadi Kades Hessa Perlompongan di periode ini. Alasan mendasar bagi kami untuk memberikan pilihan kepadanya berdasarkan profil individu calon yang kami anggap sangat tepat dan terbaik diantara yang baik," ungkapnya.
Masih menurut Yulisisna, Koko Jatmiko, SH merupakan sosok yang berlatar belakang pendidikan agama. Koko Jatmiko, SH pernah menimba ilmu agama di Pondok Pesantren Purba yang berada di Tapsel selama 7 tahun, Koko Jatmiko, SH juga merupakan alumni Universitas Muhammadiah Jogjakarta yang memang benar-benar menuntut ilmu dengan cara belajar, bukan sekedar membeli gelar guna meluluskan syarat untuk mengikuti kontestasi pilkades.
Sempat Kecewa
Yulisisna mengaku sempat kecewa dengan ulah beberapa oknum di awal penetapan calon yang telah memobilisasi calon kepala desa yang berasal dari luar Hessa Perlompongan. Menurutnya, calon kepala desa yang berasal dari putra daerah lah yang akan lebih menguasai keadaan dan karakteristik penduduknya, sehingga putra daerah yang berasal dari desa tersebutlah yang lebih tepat untuk diusung menjadi kepala desa.
Awalnya saya sangat kecewa dengan ulah segelintir oknum yang telah memobilisasi pencalonan kepala desa yang berasal dari luar Hessa Perlompongan. Mereka lebih mengedepankan ego sektoral untuk mencegah masuknya calon dari dalam yang membuat mereka khawatir, sehingga mereka bawa dan undang calon dari luar yang memiliki kompetensi pendidikan yang lebih tinggi, guna memenuhi persyaratan untuk dapat lolos seleksi, seperti lulusan S1 dan S2.
"Mungkin dalam politik hal tersebut merupakan hal yang wajar dan tak dapat kita batasi, dikarenakan adanya UU Desa, Permendagri no 65 Tahun 2017 dan Perbup Asahan no 28 Tahun 2019 yang membenarkan pencalonan penduduk luar desa untuk mengikuti pilkades. Namun, rasanya seakan kami masyarakat Desa Hessa Perlompongan seolah-olah tak memiliki calon yang pantas untuk dijadikan pemimpin ditengah masyarakatnya," ujarnya.
Yulisisna menambahkan bahwa dirinya merasa senang jika saat ini, dari 5 orang kontestan yang berhasil masuk menjadi calon kepala desa Hessa Perlompongan, hanya ada 2 orang calon yang berasal dari luar desa tersebut. Dirinya sangat berharap agar kontestasi pilkades didesanya tak diwarnai dengan cara-cara yang tak terpuji dari seluruh calon yang ada, sehingga persatuan masyarakat di desa tersebut tak terpecahkan dikarenakan ulah segelintir orang.
"Di awal saya sudah katakan kepada calon no urut 2 bahwa saya akan bergabung dengannya dalam pilkades kali ini, semua saya lakukan karena panggilan hati yang menginginkan lahirnya pemimpin muda yang berasal dari desa ini, yang nantinya akan mengerti dan bersedia mendengarkan aspirasi masyarakatnya demi kemajuan bersama. Saya melakukan semua itu tanpa iming-iming apapun, tanpa kontrak politik apapun dengan dia", ungkapnya.
Saat disinggung tentang harapan ketika Koko Jatmiko, SH memenangkan kontestasi, Yulisisna mengatakan bahwa dirinya sangat menginginkan adanya regenerasi dan kaderisasi pemuda yang akan terlahirkan di masa kepemimpinan Koko Jatmiko nantinya.
Dikatakannyan langsung kepadanya bahwa perlu adanya regenerasi dan kaderisasi pemuda yang akan menjadi pembawa tongkat estafet kepemimpinan desa dimasa yang akan datang. Kebetulan Koko Jatmiko sendiri kita ketahui merupakan tokoh muda yang selama ini memang sangat dekat dengan seluruh pemuda. Hal lain yang sangat saya harapkan pastinya di tanggal 7 september mendatang, dia bisa menang. Saya juga senantiasa akan menghimbau rekan-rekan kaum ibu yang ada di desa ini untuk memberikan dukungan penuh kepadanya.
"Terakhir, saya juga berharap agar kontestasi pilkades kali ini dapat berjalan dengan lancar dan baik, tanpa ada hal-hal negatif yang dapat mempengaruhi pilihan hati masyarakat. Saya menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Hessa Perlompongan untuk ikut serta memberikan suara di hari pemilihan nanti, jangan ada yang golput, sebab masa depan desa kita 6 tahun ke depan, kita lah yang akan menentukannya," tutupnya.
(Dst7)