-->

Notification

×

Iklan

Ini Penjelasan Perwakilan Dirjen EBTKE Terkait Tragedi Dugaan Paparan Gas Beracun di PT SMGP

Rabu, 28 September 2022 | September 28, 2022 WIB Last Updated 2022-09-28T11:26:43Z

 

Ateng S Rahmat perwakilan Dirjen EBTKE Kementerian ESDM RI pada Rakor dengan Forkopimda Madian, Rabu (28/09/22). (foto : syawal)

Metro7news.com | MadinaPasca kejadian paparan gas beracun yang dialami warga Desa Sibanggor Julu, Desa Sibanggor Tonga, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, pada Selasa  (27/09/22) malam, sebanyak 79 warga dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan dan Rumah Sakit (RS) Permata Madina akibat adanya gas beracun yang bersumber dari Wellpad T (Tango) PT SMGP di Desa Sibanggor Julu.


Perwakilan Dirjen Energi Beru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, Ateng S Rahmat, Rabu (28/09/22) saat dijumpai usai mengikuti rapat koordinasi (Rakor) dengan Bupati dan Forkopimda Mandailing Natal, di Aula Kantor Bupati Mandailing Natal mengatakan, bahwa telah melakukan prosedur sesuai dengan S O P.


"Sebelum mengadakan uji, kami tetap melakukan evaluasi secara SOP, sehingga diberikan mandat uji alir,  kami pun tidak lantas menyetujui, Kami juga harus melakukan prosedur juga kepada pimpinan," jelasnya.


Terkait insiden yang dialami masyarakat Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, pada Selasa  (27/09/22) malam, Ateng S Rahmat menerangkan bahwa mereka berbagi tugas.


"Kami sedang di Desa Sibanggor Julu, pada saat itu biasa saja tidak ada hal yang aneh. Info yang terakhir ke kami dapat bahwa Sumur sudah ditutup karena kehabisan oksigen, tapi menjelang sepuluh menit baru ada tercium bau setelah ditutup, itu yang dapat kami infokan, karena saat itu kami di desa," terangnya.


Lebih lanjut saat awak media ini mempartanyakan, apakah peralatan yang digunakan PT SMGP dalam uji alir di Sumur T-11 sudah lengkap dan memadai,  Ateng S Rahmat menyebutkan semua peralatan telah terpasang dengan baik.


"Secara prosedur SOP, peralatan sudah terpasang dengan baik, ada yang terpasang di Desa Sibanggor Julu, Desa Sibanggor Tonga," sebutnya.


Untuk mengantisipasi paparan gas beracun, Ateng S Rahmat dari Dirjen EBTKE Kementerian ESDM mengakui, bahwa di Wellpad T sumur T-11 telah ada terpasang Rock Muffler.


Selanjutnya, Ateng mengatakan belum bisa memberikan data yang akurat, karena butuh secara komfrehensip mengumpulkan data-data.


"Kami belum bisa secara konkritnya, itu yang baru bisa kami sampaikan, Kami juga prihatin dengan kondisi ini, Kita tidak ingin hal ini terjadi sebagaimana prinsip K3" tutup Ateng S Rahmad dari Dirjen EBTKE Kementerian ESDM.


(Syawal)

×
Berita Terbaru Update