
Korban kekerasan oleh gurunya si sekolah SD Negeri Dukuh Tengah 04, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. (foto : atmo)
Metro7news.com | Brebes - Salah seorang guru yang mengajar di SD Negeri Dukuh Tengah O4, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, diduga melakukan tindak kekerasan terhadap seorang anak didiknya, Jumat (30/09/22) bulan lalu.
Guru berinisial AA tersebut diduga memukul atau menampar muridnya bernama Sandi yang duduk di Kelas 3 dengan cara menampar pipi sebelah kiri dengan keras. Akhirnya Sandi pulang ke rumah sambil menahan sakit dan menangis.
Setibanya di rumah, Sandi yang didamping orang tua asuhnya, di antara neneknya menceritakan kepada awak media awal mula kejadian tersebut.
Awalnya Sandi bermain bersama ketiga temannya di kelas. Lalu datang guru kelas berinisial AA dan tiba tiba menampar Sandi dengan keras sampai Sandi merasa kesakitan dan pipi sebelah kiri sampai bengkak dan memerah.
Sandi juga mengatakan, bahwa AA sering kali melakukan kekerasan di sekolah, juga kepada siswa-siswa lainnya. Seperti pernah menyabet pakai kayu juga. Atas kejadian tersebut Sandi beberapa hari tidak masuk sekolah karena masih trauma dan takut.
Sementara dalam hal ini, Nenek Sandi merasa tidak terima kalau cucunya di perlakukan kasar seperti itu. Karena neneknya merasa iba pada cucunya. Sebab Sandi merupakan anak yatim yang sudah di tingalkan ibunya meninggal sejak Sandi berumur 6 bulan dan bapaknya juga sudah menikah lagi.
"Jadi Sandi selama ini hidup bersama saya dan bibinya," jelas neneknya kepada awak media, Minggu (02/10/22).
Setelah hal ini di konfirmasikan kepada guru kelas berinisial AA di SD Negeri Dukuh Tengah 04. AA mengakui kesalahannya, bahwa AA telah menampar Sandi, dan sudah minta maaf ke kepala sekolah dan neneknya sebagai orang tua asuh Sandi.
"Saya melakukan hal tersebut di luar kesadaran. Mungkin karena dari rumah sudah merasa capek dan banyak pikiran, sehingga sampai di sekolah melihat anak didik bermain-main di kelas, saya pun langsung menampar Sandi dengan keras," aku AA.
Sementara, AA tidak mengakui perbuatannya kepada anak didik lainnya. Malah AA mengatakan bahwa dia tergolong guru yang humoris. hanya saat itu saja beliu melakukannya kepada Sandi.
"Perbuatan saya itu, di luar kesadaran saja. Setelah menyadari, saya langsung minta maaf kepada kepala sekolah, bahwa saya telah kilap telah menampar Sandi," imbuhnya.
Terpisah, kepala sekolah (Kepsek) SD Negeri Dukuh Tengah 04, IIS Syaiful Tiyadi. AM. Pd.yang akrab di pangil dengan sebutan Pak Syaful menjelaskan, memang benar hal kekarasan itu terjadi di SD Negeri Dukuh Tengah 04.
"Pelaku dengan korban dan orang tua asuhnya telah saling memaafkan. AA sendiri juga sudah minta maaf dan berjanji tidak mengulangi kembali perbuatannya.
(Atmo)