DPD IMM Sumut : Skema Menjelekkan Sesama Jendral di Kubu Polri Tak Layak dipertontonkan


 

DPD IMM Sumut : Skema Menjelekkan Sesama Jendral di Kubu Polri Tak Layak dipertontonkan

Senin, 07 November 2022

 

Muhammad Arief Bone. 

Metro7news.com | Medan - Hari ini dunia maya dihebohkan dengan beredarnya video yang menunjukkan salah satu mantan oknum kepolisian yang bertugas di Polresta Samarinda Kalimantan Timur.


Dalam video tersebut seorang pria yang mengaku sebagai Satuan Intelkam berpangkat Aiptu mengatakan, bahwa dia secara jelas dan terang melakukan persekongkolan dengan pengusaha tambang ilegal serta secara rutin menyetorkan uang miliaran setiap bulan kepada pejabat tinggi Polri Kabareskrim yaitu Komjend Polisi Agus Andrianto.


Namun setelah viral video tersebut, beredar video klarifikasi bahwa Ismail Bolong mengaku dipaksa dan diancam untuk menyampaikan pengakuan tersebut oleh petinggi Mabes Polri yang berpangkat Brigjend berinisial HK.


Terkait dengan keadaan tersebut, Ketua Umum DPD IMM Sumut, M. Arifuddin Bone menyampaikan tanggapan bahwa saling membusukkan sesama Jendral di kubu Polri sangat tidak layak dipertontonkan ke publik. Apalagi pernyataan tersebut tidak benar, hoax,  dan fitnah yang ditujukan kepada Kabareskrim. 


Kami mengetahui banyak beban yang harus diselesaikan oleh Kapolri hari ini, namun ada saja oknum Polri yang membuat gaduh dengan melakukan kebohongan untuk menjatuhkan kredibilitas Polri yang saat ini sedang dibangun kembali oleh Kapolri menyusul kasus Ferdy Sambo yang lalu. 


"Apalagi belakangan ketahuan bahwa video tersebut sudah lama dan viral baru belakangan ini, serta ancaman itu diberikan pak Brigjend dalam kondisi mabuk, sebagaimana yang beredar dalam video klarifikasi Ismail bolong," tambah Arif.


Kepada media, Arif  berharapan bahwa agar tidak didapati lagi petinggi Jendral yang menghebohkan masyarakat dengan berita tidak benar.


(alf)