
Perwakilan Kejari Tanjung Balai saat menemui massa aksi. (foto : syawal)
Metro7news.com | Tanjung Balai - Koalisi Aktivis Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Lingkungan Kota Tanjung Balai kembali menggelar aksi demo di depan Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kejari Tanjung Balai, Rabu (30/11/22).
Aksi demo tersebut masih terkait perihal tuntutan penutupan pabrik es kristal UD Aguaris.
Menurut kordinator aksi, Ahmad Rolel dan Aldo, pihaknya sangat mencemaskan peredaran es kristal yang diproduksi oleh UD Aguaris. Sebab pabrik tersebut hingga saat ini belum mengantongi SK BPOM, yang dikhawatirkan akan berdampak pada kesehatan masyarakat, khusunya anak-anak yang mengkonsumsi es tersebut.
Apalagi es kristal UD Aguaris dibuat dengan menggunakan air sumur bor sebagai bahan bakunya. Dimana sterilisasi es tersebut tidak dapat dijamin sehat atau tidak ketika dikonsumsi.
Koalisi Aktivis juga akan mempertanyakan MUI, terkait sertifikasi Halal yang mereka keluarkan untuk UD Aguaris yang terbilang instan.
Aksi demo Koalisi Aktivis di depan Kantor DLH Kota Tanjung Balai diterima dan ditanggapi oleh Solahuddin salah seorang Staf Lingkungan Hidup.
Kepada massa aksi, Solahuddin berjanji akan menindaklanjuti laporan Koalisi Aktivis, dalam waktu dekat DLH juga akan mengecek limbah pabrik tersebut.
"Kami akan memproses laporan kawan-kawan mahasiswa. Dalam waktu dekat, kami akan chek limbahnya. Jika tidak dikelola dengan baik, maka kami akan menindak tegas pabrik tersebut," ujar Solahuddin, Rabu (30/11/22).
Merasa tidak puas dengan jawaban yang diberikan oleh pihak DLH, akhirnya massa Koalisi Aktivis pun melanjutkan demo di depan Kejari Tanjung Balai Asahan dengan tuntutan agar Kejaksaan dapat memeriksa semua instansi terkait yang diduga telah merekayasa seluruh perizinan dan sertifikasi instan bagi pabrik es kristal tersebut.
Dihadapan Jaksa Muda yang menanggapi aksi Koalisi Aktivis, massa berteriak dan mengancam, jika dalam waktu dekat, Pemko Tanjung Balai juga tidak serius mengambil tindakan, maka massa Koalisi Aktivis akan menyegel pabrik es kristal milik Achong.
Sementara itu, kedua Jaksa yang menemui para pendemo mengatakan, bahwa pihak Kejari Tanjung Balai akan melakukan kajian terlebih dahulu, dari aspek mana mereka akan melakukan pemeriksaan terkait laporan yang telah dilayangkan oleh Koalisi Aktivis kepada mereka.
Ahmad Rolel, kordinator aksi massa, kepada Metro7news.com mengatakan, pihaknya akan terus melakukan aksi demo hingga pemerintah melakukan penindakan terhadap UD Aguaris yang beroperasi tanpa standarisasi kesehatan yang jelas.
Dirinya juga membenarkan, jika pemerintah masih diam, maka pabrik tersebut akan disegel oleh Koalisi Aktivis.
"Kita akan terus demo, sampai pemerintah mau melakukan penertiban. Kami minta pemerintah berani untuk menutup pabrik yang tak memiliki SK BPOM. Masalahnya ini kan makanan yang mereka produksi. Benar, kami juga akan menyegel pabrik tersebut, jika pemerintah masih diam," pungkas Rolel.
(Dst7)

