Program PKE Bandar Jawa Terkendala Cuaca Ekstrim


 

Program PKE Bandar Jawa Terkendala Cuaca Ekstrim

Selasa, 29 November 2022

 

Akses jalan yang rusak berat, sulit untuk dilalui oleh truk pengangkut material bangunan, menjadi kendala utama pengerjaan proyek PKE. (foto : Dst7)

Metro7news.com | Asahan - Program Penanganan Kemiskinan Ekstrim (PKE) yang ada di Dusun VIII Bandar Jawa, Desa Sei Apung, Kecamatan Tanjung Balai, Kabupaten Asahan hingga kini masih terkendala oleh cuaca.


PKE yang meliputi pembangunan pengerjaan jalan, turap, air bersih dan sanitasi senilai 2,4 Miliar lebih yang bersumber dari dana APBN tersebut dikerjakan oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Bersama Bersih yang berasal dari warga lokal Desa Sei Apung, Kecamatan Tanjung Balai Asahan. 


Menurut Sopo, Ketua BKM Bersama Bersih, proyek PKE di Sumut hanya ada di Kabupaten Asahan, yakni di Desa Sei Apung, Kecamatan Tanjung Balai dan di Desa Sei Lunang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, Kabupaten Asahan.


Program PKE yang dikerjakan oleh pihaknya tersebut, merupakan proyek percontohan yang pelaksanaannya diawasi langsung oleh BPPW-SU. 


Kepada Metro7news.com, Senin (28/11/22), Sopo mengatakan, intensitas curah hujan yang tinggi mengakibatkan terhentinya pengerjaan proyek program PKE tersebut, selama sepuluh hari belakangan ini. Curah hujan yang tinggi juga mengakibatkan hancurnya badan jalan yang merupakan akses utama pengangkutan material.


Atas permintaan warga, akibatnya banyak material yang harus diturunkan di badan jalan menuju titik proyek, yang sebenarnya tidak masuk dalam anggaran proyek tersebut. Hal itu telah dilaporkan secara langsung oleh Sopo kepada Bappeda Asahan pada Selasa (22/11) lalu.


"Kita sudah laporkan hal tersebut kepada Bappeda Asahan, mereka juga telah meminta bantuan kepada Kadis PUPR Asahan agar menurunkan alat berat, namun karena kondisi jalan yang parah, akhirnya harus ditunda," ujar Sopo.


Amatan wartawan dilapangan, badan jalan menuju titik proyek mengalami kerusakan parah, dibeberapa titik, hampir mustahil dapat dilalui oleh truk pengangkut material.


Beberapa unit dump truk yang sedang melintas, akhirnya diminta oleh warga untuk menurunkan materialnya, seperti batu padas dan pasir untuk menutupi lubang yang menganga.


Meski terkendala oleh cuaca, Sopo masih optimis proyek tersebut dapat dikerjakan oleh BKM Bersama Bersih tepat pada waktunya. 


"Karena ini proyek percontohan, tanggung jawab kita besar dalam hal ini. Saya minta kepada seluruh rekan dan warga, agar memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan proyek ini. Mudah-mudahan dapat selesai tepat waktu," tutup Sopo.


(Dst7)