Erwan : Mari Dukung Tindakan Tegas Terhadap Begal

 



 

Erwan : Mari Dukung Tindakan Tegas Terhadap Begal

Minggu, 16 Juli 2023

Tokoh Masyarakat Kota Medan, Erwan.

Metro7news.com | Medan - Tokoh Masyarakat, Ir. H. Erwan Rozadi Nasution menghimbau, agar seluruh komponen kemasyarakatan di Sumatra Utara, khususnya di Kota Medan, mendukung tindakan tegas yang dilakukan aparat Kepolisian serta TNI, terhadap aksi-aksi begal yang sudah mengambil korban jiwa dari kalangan masyarakat. 


Hal tersebut disampaikan Erwan salah seorang Tokoh Masyarakat kepada wartawan, Minggu (16/07/23) malam.


Menurut Erwan, saat ini aksi para begal terhadap korbannya, bukan lagi seperti aksi copet atau jambret menggunakan sepeda motor seperti terjadi dimasa lalu.


Tapi sudah mengarah terhadap serangan fisik, dengan melukai bahkan menghilangkan nyawa korban. Hanya karena para begal ingin merampas, dan menguasai barang, juga kenderaan yakni sepeda motor mangsanya.


Karena sudah menyangkut keselamatan dan nyawa manusia, yang juga warga Negara RI. Dibutuhkan tindakan keras dan ketegasan dari aparat hukum, baik polisi juga TNI. Agar aksi begal tidak semakin meluas, hingga sampai mengganggu ketertiban bahkan keselamatan warga masyarakat.


Karenanya, Erwan merasa heran, juga merasa aneh, jika ada sebagian masyarakat yang menyebut dirinya, penggiat, aktifis dan praktisi. Malah  membenturkan tindakan tegas aparat tadi, dengan HAM dan demokrasi. Tanpa pernah mempertimbangkan kondisi yang dialami korban aksi begal.


Padahal, sebut Erwan lagi, bahkan Amerika Serikat yang mengklaim diri sebagai Bapak Demokrasi saja, akan melakukan upaya dan usaha apa saja, bila menyangkut hal melindungi keselamatan serta nyawa warga negaranya. 


Ditambahkannya, sinergi antara aparat Kepolisian dengan TNI, bahkan Satpol PP bukan hanya mengurangi aksi begal, bahkan mencegah terjadinya niat dari mereka yang ingin melaksanakan kegiatan begal.


Kalau ada mungkin Patroli Garnizun dan Patroli Satpol PP, mengamankan mereka yang berkeliaran di jalanan dengan mempertontonkan dan membawa senjata tajam.


"Apakah itu artinya bukan suatu usaha untuk menggagalkan rencana aksi begal, minimal adanya tawuran dengan sajam," sebut Erwan Rozadi.


Erwan yakin tindakan tegas yang dilakukan petugas dilapangan, pastinya sudah memiliki Standart Operasional Prosedur (SOP), dan bukan sekedar gaya dalam mempertontonkan arogansi aparat.


Erwan berharap, debat kusir yang mempolitisir tindakan tegas aparat keamanan dan TNI terhadap pencegahan dan aksi biadab para begal, digantikan tindakan positif dalam mencegah serta memerangi begal. 


Misalnya dengan mensosialisasikan, dan minta agar dilakukan hukuman serta vonis yang lebih berat terhadap aksi begal tersebut. 


Bukan hanya dengan sangkaan perampasan bersenjata, tetapi perencanaan pembunuhan, bila sampai menghilangkan nyawa korban.


(alf)