Pertanyakan Kelanjutan Mediasi PHK, Ketua SPTSI Medan Kritis Diberondong "Koboi" Ruslan


 

Pertanyakan Kelanjutan Mediasi PHK, Ketua SPTSI Medan Kritis Diberondong "Koboi" Ruslan

Senin, 09 Oktober 2023

Proyektil selongsong peluru tajam yang berhasil diamankan warga usai aksi koboi Ruslan, dan mengakibatkan dinding dan langit beton ruangan kantor Bos ABJRG itu berlubang.(Ist)

Metro7news.com|Medan - Ketua PC SPTSI Kota Medan Lamsir V Simamora mengaku sempat kritis, hingga terpaksa selama 3 hari menjalani perawatan dalam ruangan ICU Rumah Sakit Mitra Medika Brayan, dan selanjutnya rawat inap selama 2 malam. Paska kejadian aksi "Koboi" Ruslan, pengusaha PT Abadi Bursa Jaya Raya, dikawasan pergudangan Jalan Gereja, Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan belum lama berselang. 


Keterangan itu disampaikan Lamsir dalam konferensi pers di Sekretariat PC F.SPTSI-K.SPSI Jalan Kirana Medan, didampingi Sekretaris Agam, dan Satgas M.Manalu, serta dihadiri Sekretaris PD F.SPTSI-K.SPSI Sumut, AF Nasution.



Dalam keterangannya, Lamsir memaparkan kronologis kejadian, bahwa kehadiran pengurus SPTSI guna mempertanyakan kelanjutan mediasi di Disnaker Medan, terkait PHK salah seorang pengurus SPTSI yang sudah bekerja lebih dari lima tahun di perusahaan Ruslan. 


Disebutkan Lamsir, selama mediasi di Disnaker, Ruslan sebagai pengusaha tidak pernah hadir, hanya mengutus orang suruhan yang tidak memiliki kompetensi guna menyimpulkan mediasi Tripartit itu. Hingga Disnaker Medan akan menyerahkan permasalahan PHK ke PHI Medan. 


Namun, pengurus SPTSI minta waktu kepada Disnaker Medan guna bertemu langsung dengan Ruslan, sebelum masalah PHK dilanjutkan, secara perdata di PHI. Apalagi dari Ojol yang diserahi surat panggilan didapat informasi, Ruslan merobek surat panggilan ke-3 mediasi dari Disnaker Medan. 


Dilanjutkan Lamsir, saat berada dikawasan gudang, Ruslan yang menjadi bengkel itu, pihaknya disambut baik oleh staf Ruslan dan 4 orang pengurus SPTSI sebagai perwakilan dipersilahkan masuk ke dalam ruangan kantor Ruslan.


"Kami tidak ada menyetop kenderaan perusahaan, apalagi melakukan intimidasi ataupun anarki hingga pengusaha merasa terganggu sampai ketakutan. Kami datang dengan maksud baik untuk membicarakan tanggungjawab terhadap korban PHK," sebut Lamsir.


Sayang, sebut Lamsir, Ruslan yang sepertinya coba menghindar dari kewajibannya usai melakukan PHK terhadap karyawan, malah bersikap arogan. Serta terkesan ingin menakut-nakuti mereka.(Lamsir dkk) yang ingin minta pertanggungjawaban PHK terhadap anggotanya. Ruslan mengeluarkan kata-kata kasar, bahkan menghamburkan peluru tajam dari 2 pucuk senjata api yang dimilikinya. 


"Sebagai informasi kepada aparat Kepolisian, Ruslan menghamburkan lebih dari dua lusinan peluru kepada kami. Tidak tahu apa maksudnya," ujar Lamsar yang kelihatan masih trauma dan jalan nafasnya masih belum seperti sediakala, paska aksi Koboi Ruslan itu.


Karenanya, Lamsir berharap agar Poldasu dan Polrestabes Medan mengusut tuntas kasus itu, termasuk keberadaan dua pucuk Senpi milik Ruslan yang digunakan saat "berkoboi ria", dan hanya baru satu pucuk yang disita. 


Lamsir juga mengatakan PC F.SPTSI-K.SPSI akan melaporkan dugaan upaya pembunuhan kepada dirinya dan kawan-kawan itu ke pihak Kepolisian.


Sekretaris PD.SPTSI Sumut, AF Nasution dalam kesempatan itu berharap agar manajemen PT Abadi Bursa Jaya Raya bertanggungjawab penuh atas PHK sepihak  terhadap karyawan, terlepas saat ini Ruslan sebagai Direktur Perusahaan tengah diperiksa soal ulahnya menghamburkan peluru kepada khalayak ramai.


"Jangan karena sibuk mengurusi aksi koboi, pertanggungjawaban PHK tidak ada. Bayar juga pesangon yang di PHK " keras AF Nasution.

Oknum TNI

Dalam konferensi pers terungkap soal kehadiran oknum TNI yang terindikasi membiarkan aksi Koboi Ruslan main peluru dalam ruangan kerjanya, bahkan seolah keberadaan oknum TNI tersebut bersama Ruslan saat bertemu pihak yang mempertanyakan PHK, seolah memang ingin mengintimidasi Serikat Pekerja.


"Namanya Praka AD. Koq bisa dia tenang-tenang saja saat Ruslan menghamburkan peluru. Lantas apa kapasitasnya saat itu menemani AD, dan bukannya berdinas di pasukan", tanya beberapa warga SPTSI yang enggan dimuat namanya


(alf)






Teks Fhoto; 


Proyektil selongsong peluru tajam yang berhasil diamankan warga usai aksi koboi Ruslan, dan mengakibatkan dinding dan langit beton ruangan kantor Bos ABJRG itu berlubang(ist)