 |
| Dwi Andrean Panjaitan, SE (tengah) saat menerima penghargaan dari Sapma PP Kota Tanjungbalai, Sabtu (06/04/24) |
Metro7news.com|Tanjungbalai - Pimpinan Cabang Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila Kota Tanjungbalai menggelar acara buka puasa bersama yang diadakan di Dousya Land Cafe, Jalan Jenderal Sudirman Kota Tanjungbalai, Sabtu (06/04/24).
Hadir dalam kegiatan itu, Wali Kota Tanjungbalai, H.Waris Tholib, S.Ag.MM, Founder MCT Dwi Andrean, SE, Ketua DPD KNPI Kota Tanjungbalai, Asmui Rasyid, S.STP, Ketua MPC PP yang diwakili oleh Kabid OK MPC PP Tanjungbalai, Ketua PC Sapma PP, Muhammad Ridwan, S.Sos, Sekretaris PC Sapma PP, Andrian Lubis, S.Hum, penceramah Ustadz Ateng dan pengusaha muda Kota Tanjungbalai.
Dalam acara itu Sapma PP Tanjungbalai memberikan penghargaan kepada tiga tokoh diantaranya, Wali Kota Tanjungbalai, H.Waris Tholib sebagai Tokoh Inspiratif, Ketua DPD KNPI, Asmui Rasyid, S.STP sebagai Tokoh Pemuda dan Founder MCT, Dwi Andrean Panjaitan sebagai Tokoh Milenial Kota Tanjungbalai.
Saat diwawancarai oleh wartawan, Dwi Andrean mengucapkan terima kasih kepada Sapma PP Tanjungbalai yang telah memberinya penghargaan sebagai Tokoh Milenial. Dirinya juga mengapresiasi langkah nyata yang dilakukan oleh Sapma PP Tanjungbalai dalam bentuk kepeduliannya terhadap anak yatim.
Disinggung masalah dinamika politik jelang Pilkada Tahun 2024 di Kota Kerang, dengan gamblang Dwi Andrean mengatakan, kaderisasi yang dilakukan oleh Sapma PP Tanjungbalai menjadi indikator bahwa generasi muda akan melangkah menjadi pemegang tongkat estafet kepemimpinan Kota Tanjungbalai di masa mendatang.
Ia menambahkan, dalam upaya mewujudkan kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di satu daerah, maka generasi milenial di daerah itu harus selektif dalam menentukan siapa, bagaimana karakternya dan sebesar apa potensinya untuk menjadi calon pemimpin yang akan mereka berikan amanah.
"Saya pikir apa yang dilakukan oleh Sapma PP Tanjungbalai sudah tepat, acara buka puasa bersama tadi, juga menjadi ajang konsilolidasi pemuda untuk menyatukan pandangan terkait estafet kepemimpinan daerah.
"Generasi milenial harus cerdas, harus lebih selektif dalam menentukan siapa calon imam mereka," katanya.
Saat ditanya apakah dirinya akan maju sebagai calon pemimpin daerah dalam Pilkada nanti, Dwi Andrean pun mengatakan, bahwa jawabannya ada pada masyarakat dan generasi milenial yang selama ini telah dia himpun.
"Masalah kesana, jawabannya tanya sama masyarakat dan generasi milenial yang selama ini telah kita himpun, ya bang. Kalau kata mereka gas, kita mainkan, bang," ucapnya.
(ds)