Habis Ngantar Kakaknya, di Temukan Sudah Tidak Beryawa Lagi


 

Habis Ngantar Kakaknya, di Temukan Sudah Tidak Beryawa Lagi

Kamis, 25 April 2024

Jenazah Evi Indah Sari (19) warga Desa Sidojadi Kec Bukti Malintang di Ruang Instalasi Jenazah RSUD Panyabungan, Kamis (25/04/24).

Metro7news.com|Madina - Penemuan jasad wanita yang hanyut di Sungai Aek Pohon Desa Salambue, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) sempat gegerkan warga setempat, Kamis (25/04/24).


Diketahui jenazah yang ditemukan itu bernama Evi Indah Sari (19) warga Desa Sidojadi Kecamatan Bukit Malintang Kabupaten Madina, yang pergi dari rumahnya sejak Rabu (24/04/24) dengan tujuan Desa Salambue Kecamatan Panyabungan untuk mengantar kakaknya.


Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Madina, AKBP Arie Sofandi Paloh, SH., SIK melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Madina, Iptu Taufik Siregar, Kamis (25/04/24) membenarkan adanya penemuan jasad wanita di Sungai Aek Pohon Desa Salambue tepatnya di Saba Lolap.


"Benar, ada di temukan mayat wanita di Sungai Aek Pohon, yang identitasnya diketahui bernama Evi Indah Sari berusia 19 tahun, dan saat ini jasad sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Panyabungan untuk identifikasi," sebutnya.


Untuk mengetahui penyebab kematian Evi Indah Sari, pihak Satreskrim Polres Madina akan membawa jenazah ke RS Bhayangkara di Medan guna dilakukan autopsi terhadap jenazah.


"Direncanakan jenazah akan dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi guna memastikan apa penyebab kematiannya," jelasnya.


Sementara itu, keluarga korban Afriadi menuturkan, kami menemukan korban tergeletak tak bernyawa di area Saba Lolap, wilayah Desa Salambue, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, sekira pukul 12.00 WIB.


“Korban adalah Evi Indah Sari merupakan anak gadis, warga Desa Sidojadi, Kecamatan Bukit Malintang, Kabupaten Mandailing Natal, “ ujar Afriadi.


Diceritakan Afriadi, sebelumnya korban diketahui berangkat ke Desa Salambue mengantar kakaknya, Rabu (24/04/24) sekira pukul 19.00 WIB.


Namun, sejak itu korban tidak kunjung pulang ke Desa Sidojadi, dan keluarga merasa khawatir, lalu pihak keluarga mencoba menghubungi kakaknya.


“Awalnya pukul 19.00 WIB, korban mengantar kakaknya ke Desa Salambue, tapi hingga pukul 20.30 WIB, korban tidak juga pulang ke rumah, lalu kami coba menghubungi kakaknya dan kakaknya menuturkan Evi sudah pulang, “ ujar Afriadi saat ditemui di RSUD Panyabungan.


Karena tidak kunjung pulang hingga pukul 21.00 WIB, saat dihubungi lewat telepon, handphone korban mati, kemudian pihak keluarga musyawarah dan sepakat memutuskan untuk mencari keberadaan korban.


“Pukul 21.00 WIB, kami pihak keluarga langsung berpencar dan bergerak mencari keberadaan korban, dan sekira pukul 12. 00 WIB, korban kami temukan tergeletak tak bernyawa di tengah Sungai Aek Pohon di lokasi Saba Lolap Desa Salambue, “ jelasnya.


Terkait peristiwa itu, lanjut Afriandi atas nama keluarga belum bisa menyimpulkan motif daripada kasus ini, apakah motif penculikan, pemerkosaan atau pembunuhan.


“Tapi jelasnya hingga kini sepeda motor yang digunakan korban untuk mengantar kakaknya ke Desa Salambue belum kami temukan, selain itu, apakah korban membawa emas atau uang kita belum tau pastinya, “ pungkas Afriadi.


(MSU)