![]() |
Praktisi Hukum Adv M.I Tanjung, SH., MH. |
Metro7news.com|Asahan - Maraknya aksi begal sadis yang kerap terjadi di Jalan Lintas Sumatera, Kecamatan Sei Dadap menjadi sorotan sejumlah elemen masyarakat di Kabupaten Asahan.
Kemarin, saat malam pergantian tahun, sekira pukul 03.30 WIB Rabu (01/01/25) dini hari, seorang pemuda bernama Afiful Hadi (25) warga Kelurahan Siumbut-umbut, Kecamatan Kisaran Timur, Asahan menjadi korban keganasan kelompok begal tersebut.
Korban harus dilarikan dan dirawat ke rumah sakit akibat pendarahan di bagian paru-paru dan tangan karena sabetan senjata tajam jenis celurit dan klewang oleh kelompok begal sadis.
Kejadian ini lantas menuai beragam komentar dari sejumlah masyarakat, salah satunya datang dari Praktisi Hukum Adv M.I Tanjung, SH., MH yang mengatakan, sudah selayaknya Polri bersinergi dengan TNI untuk memberantas aksi sadis kelompok begal yang selama ini meresahkan masyarakat Asahan.
"Harusnya Polres Asahan dapat bersinergi dengan Kodim 0208/AS untuk memberantas aksi sadis kelompok begal yang kerap meresahkan dan memakan korban. Kita sangat mendukung TNI-Polri untuk mewujudkan Sitkamtibmas yang kondusif di Bumi Rambate Rata Raya ini," ungkapnya, Kamis (02/01/25).
Tanjung juga menambahkan, Aparat Penegak Hukum (APH), seharusnya dapat membedakan antara geng motor dengan kelompok begal sadis. Menurutnya, yang dinamakan dengan geng motor adalah mereka yang memiliki komunitas pencinta motor.
Sedangkan, kelompok pemotor yang membawa sajam dengan berkonvoi dijalanan dapat dikategorikan sebagai kelompok begal. Sehingga APH seharusnya dapat lebih cermat dalam mengambil tindakan terhadap dua kelompok berbeda tersebut.
"Yang namanya geng motor itu adalah anak-anak komunitas pecinta motor, kalau geng atau kelompok pemotor dengan senjata tajam, itu namanya begal, bukan geng motor. Harusnya polisi dapat membedakan itu. Jangan karena takut pamornya menurun dan dicap gagal, lalu bilang itu geng motor dan hanya kenakalan remaja," tandasnya.
Masih menurutnya, untuk memberantas aksi kelompok begal sadis di Asahan, Polisi khususnya jajaran Polres Asahan seharusnya melakukan patroli intensif. Polisi juga dapat menindak tegas seluruh kelompok bermotor yang berkumpul atau melakukan konvoi dijalanan.
"Kalau polisi mau tegas, semua kelompok bermotor yang berkumpul maupun yang konvoi dijalanan dapat ditindak. Minimal polisi dapat menjerat mereka melalui kelengkapan surat-surat kenderaan. Asal ada yang kumpul-kumpul dengan motor, datangi dan lakukan pemeriksaan," tutupnya.
Sayangnya, Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi, SIK., MH., MM yang dikonfirmasi wartawan terkait hal ini, masih belum memberikan jawaban.
(ds)