Kapolres Madina Diminta Letak Jabatan, Jika Tidak Mampu Tindak PETI

 



 

Kapolres Madina Diminta Letak Jabatan, Jika Tidak Mampu Tindak PETI

Senin, 17 Maret 2025

Wadih Al Rasyid Founder Madina Care.

Metro7news.com|Madina - Founder Madina Care, Wadih Al-Rasyid meminta Kapolres Mandailing Natal (Madina), AKBP Arie Paloh untuk segera meletakan jabatannya atau mengundurkan diri sebagai Kapolres Madina karena ketidakmampuannya untuk menertibkan para pelaku penambangan emas tanpa izin (PETI) di Madina. 


Hal itu disampaikan oleh aktivis HMI usai mendengar dan mendapatkan info, beberapa pelaku PETI di Kotanopan kembali beraktivitas siang hari. Wadih menilai reklamasi yang digaungkan oleh Kapolres Madina hanya gimmick saja.


Aktivitas PETI di Desa Sipogi Kecamatan Batang Natal, Selasa (11/03/25).

"Kapolres gaungkan reklamasi, sampai panen jagung segala. Diekpos kemana-mana, eh pelaku PETI-nya mulai main siang-siang. Seolah-olah Kapolsek dan Kapolres buta. Lebih baik beliau mundur saja. Daripada terus di "uloki" pelaku PETI," tutur Wadih sambil bercanda. Senin (17/03/25).


Dirinya sebagai putra Mandailing Natal merasa malu. Karena seorang pemimpin kepolisian di Madina, setingkat Kapolres seperti dipermainkan oleh para pelaku PETI. Sehingga Wadih menganggap Kapolres Madina tak pernah serius menertibkan PETI di Madina. 


"Sudahlah pemerintah daerahnya terkesan cuek, ini malah APH dipermainkan atau mengikuti permainan. Sejak awal reklamasi kita sudah sampaikan, mereka curi waktu untuk menambang. Tapi selalu diberi ruang dan dibela. Eh, sekarang kita kena tipu," ungkap Wadih. 


Wadih pun berharap, Kapolda Sumatera Utara bisa segera mengevaluasi kinerja Kapolres Madina. Khususnya terkait PETI. Wadih tak ingin bencana banjir bandang dan bencana lain seperti yang terjadi dibeberapa daerah, takutnya ini terjadi juga di Madina. 


"Kapolda harus ambil tindakan cepat. Evaluasi, atau copot sekalian Kapolres Madina. Jangan sampai kelalaian Kapolres salah satu penyebab bencana di Madina nantinya," tutupnya. 


(MSU)