Bupati Madina Akan Tindak Tegas ASN Terlibat PETI, Polres Madina Terkesan Diam
Sabtu, 24 Mei 2025

 



 

Bupati Madina Akan Tindak Tegas ASN Terlibat PETI, Polres Madina Terkesan Diam

Kamis, 08 Mei 2025

Bupati Kabupaten Mandailing Natal, H Saipullah Nasution, saat menyambut Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto SIK., MH.

Metro7news.com|Madina - Sebagai mantan Pejabat Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang sangat berpengalaman dalam menindak tegas pelaku kegiatan ilegal di bidang penyeludupan demi menyelamatkan kerugian negara akibat perbuatan ilegal, Bupati Kabupaten Mandailing Natal (Madina) , H Saipullah Nasution akan menerapkan peninndakan tegas jika Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat dalam kegiatan penambangan emas tanpa izin (PETI).


Hal ini diungkapkan Saipullah ketika dimintai keterangan terkait banyaknya ASN maupun honorer di Pemkab Madina yang terlibat baik sebagai penambang maupun sebagai donatur atau pendana. 


"Kita akan tidak tegas. Untuk awal, kita akan laporkan ke Inspektorat agar diperiksa. Nantinya jika memang ditemukan pelanggaran kita akan tindak sesuai undang-undang yang berlaku," tulis Saipullah ketika membalas pesan WhatsApp (WA) dari wartawan, Rabu (07/05/25) malam. 

Menurut Saipullah hingga detik ini, belum ada laporan adanya ASN yang terlibat PETI. Namun dirinya juga tidak menutup kemungkinan kedepannya ada laporan terkait ASN yang terlibat PETI. 


"Kalau memang ada silahkan laporkan. Kita akan proses segera sesuai Undang-undang yang berlaku," tegas mantan Kabid Penyidikan dan Penindakan (P2) Kantor Dirjen Bea Cukai Tanjung Balai Karimun Tahun 2008.


PETI di Madina kian marak. Anehnya di Kecamatan Kotanopan, hingga saat ini tidak tersentuh oleh APH. Berbagai kalangan masyarakat, mulai dari oknum kepala desa hingga pengusaha diduga menjadi pendana di kawasan PETI Kotanopan. 


Salah seorang warga Kotanopan mengatakan, hingga malam tadi kegiatan PETI masih berjalan. Bahkan, Polsek maupun Polres Madina terkesan diam dan tutup mata. 


"Pakai alasan kelompok tani mereka itu, bang. Jadi siang excavator itu kupas, malamnya baru mereka cuci pakai box bang. Kalau razia pasti aman mereka, soalnya alasannya excavator digunakan untuk cetak sawah," jelasnya.


(MSU/ TIM)

Loading