Ngerih !!! Satu Bulan 3 Korban Melayang, Kali Ini di Lokasi PETI Simpang Durian Lingga Bayu Makan Korban

 



 

Ngerih !!! Satu Bulan 3 Korban Melayang, Kali Ini di Lokasi PETI Simpang Durian Lingga Bayu Makan Korban

Senin, 26 Mei 2025

Korban PETI meninggal dan disemayamkan di rumah warga, Minggu (25/05/2025).

Metro7news.com|Madina - Korban jiwa di lokasi penambangan emas tanpa izin (PETI) terus berjatuhan, Kali ini longsor terjadi di Desa Simpang Durian Dusun Pulau Padang, Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mengakibatkan hilangnya nyawa seorang pekerja tambang ilegal, Minggu (25/05/2025).


"Innalillahi wainnailaihi rojiun telah terjadi lagi musibah tertimbun material tanah sewaktu mencari emas/ mardompeng di Desa Simapang Durian Dusun Pulau Padang telah memakan satu korban jiwa hari ini Minggu 25 Mei 2025," tulis warga di Group WhatsApps (WA).


Dari keterangan yang diperoleh wartawan media ini, Korban berinisial AK (25) yang merupakan warga Desa Ampung Siala, Kecamatan Batang Natal yang ikut bekerja dengan seorang pemilik mesin dompeng (Dongfeng) berinisial "TMK" di tanah milik "AAP".


Personil Polsek Lingga Bayu saat meninjau lokasi PETI yang menelan korban di Dusun Pulau Padang Desa Simpang Durian, Kecamatan Lingga Bayu, Minggu (25/05/2025).

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Madina, AKBP Arie Sofandi Paloh, SH., SIK yang dihubungi melalui Kapolsek Lingga Bayu, AKP Parsaulian Ritonga, SH mempertanyakan kebenaran informasi terkait kejadian longsor di lokasi PETI di Desa Pulau Padang, lewat  pesan  WhatsApps (WA), membenarkan adanya kejadian naas tersebut.


"Benar, pada Minggu 25 Mei 2025 sekira pukul 18.00 WIB, Kapolsek Lingga Bayu mendapat informasi dari masyarakat ada korban tertimbun tanah di lokasi tambang Pulo Padang Desa Simpang Durian," sebutnya.


Setelah mendapat informasi, Kapolsek bersama personel dan Camat Lingga Bayu bergerak ke lokasi kejadian dan mendapati korban telah di berhasil di evakuasi ke salah satu rumah warga setempat.


Dari keterangan yang diberikan, korban akan dibawa dengan menggunakan Ambulance ke Desa Ampung Siala, Kecamatan Batang Natal.


Berdasarkan pengakuan saksi Alwi kejadian longsor pada lokasi PETI terjadi sekira pukul 17.30 WIB, dimana mereka sedang melakukan pekerjaan penambangan pencarian butiran emas. Tiba-tiba tanah disekitar lokasi itu mengalami longsor sehingga pekerja tambang berlari menghindar dan korban sendiri tidak sempat lari karena kakinya terjepit.


"Sekira pukul 17.30 WIB, pada saat itu almarhum ABI dan pekerja lainnya sedang bekerja, kemudian tiba-tiba saja tanah di sekitaran lokasi longsor, dan para pekerja lainnya langsung melarikan diri. Namun, almarhum ABI tidak sempat melarikan diri di karenakan pada saat itu kaki almarhum ABI terjepit, sehingga menyebabkan dia tertimbun longsor," terangnya.


Diketahui sebelumnya, dalam bulan Mei 2025 ini telah terjadi sebanyak tiga kali kejadian longsor di lokasi PETI yang menelan korban jiwa. Kejadian pertama di Desa Tagilang Julu, Kecamatan Muara Batang Gadis.


Pada, Kamis (15/05/2025), kejadian longsor PETI di Desa Kampung Baru, kemudian kejadian yang sama terjadi pada Kamis (22/05/2025), dan kejadian selanjutnya pada Minggu (25/05/2025) di Dusun Pulau Padang Desa Simpang Durian, Kecamatan Lingga Bayu.


(MSU)